Ahad 01 May 2022 14:30 WIB

Perayaan Tradisi Meugang Idul Fitri di Aceh

Meugang merupakan tradisi membeli daging sapi , lalu dimasak sebagai hidangan iebaran.

Red: Mohamad Amin Madani

Warga membeli daging sapi yang dijual Rp180 ribu per kilogram pada hari perayaan tradisi Meugang Idul fitri 1443 H di Pasar Inpres Lhokseumawe, Aceh, Minggu (1/5/2022). Tradisi Meugang yang dirayakan tiga kali dalam setahun yakni menjelang datangnya Ramadhan, Idul fitri dan Idul adha itu merupakan tradisi membeli daging sapi untuk dimasak sebagai hidangan keluarga. (FOTO : Antara/Rahmad)

Pedagang melayani pembeli daging sapi seharga Rp180 ribu per kilogram pada hari perayaan tradisi Meugang Idul fitri 1443 H di Pasar Inpres Lhokseumawe, Aceh, Ahad (1/5/2022). Tradisi Meugang yang dirayakan tiga kali dalam setahun yakni menjelang datangnya Ramadhan, Idul fitri dan Idul adha itu merupakan tradisi membeli daging sapi untuk dimasak sebagai hidangan keluarga. (FOTO : Antara/Rahmad)

Warga memadati pasar untuk membeli daging sapi yang dijual Rp180 ribu per kilogram pada hari perayaan tradisi Meugang Idul fitri 1443 H di Pasar Inpres Lhokseumawe, Aceh, Minggu (1/5/2022). Tradisi Meugang yang dirayakan tiga kali dalam setahun yakni menjelang datangnya Ramadhan, Idul fitri dan Idul adha itu merupakan tradisi membeli daging sapi untuk dimasak sebagai hidangan keluarga. (FOTO : Antara/Rahmad)

inline

REPUBLIKA.CO.IDWarga memilih daging sapi pada perayaan tradisi Meugang Ramadhan 1443 Hijriah di Lhokseumawe, Aceh. Jumat (1/4/2022).

Perayaan Meugang merupakan tradisi membeli daging sapi tanpa perbedaan kaya dan miskin, lalu dimasak sebagai hidangan istimewa keluarga yang dilaksanakan tiga kali dalam setahun, yakni datangnya Ramadhan, Hari Raya Idul Fitri, dan Idul Adha. 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement