Kamis 15 Jul 2021 12:33 WIB

Buka Usaha Kuliner, Opsi Cuan di Kala Pandemi

Mahasiswa BSI berani memulai usaha di saat pandemi Covid-19..

Red: Mohamad Amin Madani

Aditya Budi Sriwiyanta (20), mahasiswa Universitas BSI Kampus BSD dengan usaha kulinernya Warung Makan Ikan Liar, Tangerang Selatan, Ahad (11/7). (FOTO : Dok. BSI)

Warung Makan Ikan Liar tampak depan yang berlokasi di Kebun Anggur, BSD Sampora, Tangerang Selatan. (FOTO : Dok. BSI)

Selain membuka usaha kuliner, Aditya Budi Sriwiyanta juga mengelola perkebunan Anggur di daerah BSD, Tangerang Selatan, Ahad (11/7). (FOTO : Dok. BSI)

Selama PPKM, Warung Makan Ikan Liar hanya menerima dine in dengan dibatasi dan take away melalui aplikasi jasa antar-jemput makanan. (FOTO : Dok. BSI)

inline

REPUBLIKA.CO.ID,TANGERANG SELATAN -- Wabah Covid-19 ini telah menjelma sebagai titik uji bagi masyarakat untuk dapat terus menyesuaikan hidup. Masyarakat harus menemukan celah-celah baru, guna selalu dapat berinovasi. Hal ini tentunya terjadi pada seluruh lapisan masyarakat, tak terkecuali mahasiswa.

Banyak mahasiswa yang mulai magang atau mencari pekerjaan sambilan tatkala pandemi, namun tidak untuk mahasiswa satu ini yang malah berani memulai usahanya.

Namanya adalah Aditya Budi Sriwijayanta, mahasiswa Prodi Sistem Informasi Universitas BSI (Bina Sarana Informatika) kampus BSD, Tangerang. Aditya memilih merintis usaha kuliner di tengah wabah Covid-19.

Berbekal dukungan orang sekitar dan keluarganya, Adit membuka ‘Warung Makan Ikan Liar’ pada pertengahan Juni lalu.

“Saya kuliah memilih kelas karyawan di Universitas BSI kampus BSD agar bisa bekerja sambil kuliah. Tetapi saat berjalannya kuliah hingga disemester 4, saya kesulitan untuk mencari pekerjaan,” ungkapnya, Ahad (11/7).

Ia mengaku pernah berkarier menjadi driver shopeefood selama tiga bulan sebelum akhirnya memilih membuka usaha kulinernya sendiri ‘Warung Makan Ikan Liar’.

“Pas kemarin pandemi ini, saya sudah putus asa mencari pekerjaan baru karena ditolak beberapa perusahaan. Saat saya kebingungan mencari pekerjaan, saya dipertemukan oleh temannya ayah saya, Pak Untung,” ujarnya.

Adit mengatakan bahwa dirinya diberikan kesempatan oleh Pak Untung untuk membuka usaha dibidang kuliner. Sempat terlintas, dari pada sibuk mencari pekerjaan di tengah wabah, lebih baik membuka lowongan pekerjaan dengan membuka usaha kuliner ini.

“Saat ini kehadiran beberapa aplikasi antar-jemput makanan dapat dengan mudah membantu usaha saya untuk terus berjalan di tengah wabah seperti ini,” ungkapnya.

Ia mengatakan, usaha kuliner itu pasarnya banyak, jadi lebih mudah dijangkaunya. Bisnis di bidang kuliner itu lebih banyak yang mau beli, jadi ke orang-orang pun pasarnya lebih luas.

“Wabah Covid-19 ini telah mendatangkan peluang bagi saya sendiri dan orang lain yang membutuhkan pekerjaan. Sebab, wabah ini menyebabkan peralihan aktivitas dari luring ke daring yang memicu tekad saya untuk memulai usaha,” katanya.

Usaha kuliner yang dirintis oleh anak dari Jaka Sriwiyanta ini cukup menarik banyak pelanggan. Hal itu terlihat dari keaktifannya memberikan berbagai macam promosi yang diunggah pada media sosial di Instagram @warungmakanikanliar.

“Di awal-awal pembukaan, saya memberikan makan gratis untuk 15 orang pembeli pertama melalui aplikasi antar-jemput makanan seperti di Gojek dan Grab,” tukasnya.

Promosi yang dilakukan Adit tidak berhenti sampai di sana. Dengan memanfaatkan fasilitas media sosial dengan berlandaskan membantu masyarakat terdampak dan menyukseskan program PPKM, ia memberikan makanan gratis.

“Saya berdiskusi dengan Pak Untung untuk mencari cara promosi yang dapat menguntungkan usaha kuliner ini. Namun juga bisa membantu banyak orang yang terdampak wabah Covid-19,” lanjut Adit.

Di masa PPKM, Warung Makan Ikan Liar miliknya yang berlokasi di Kebun Anggur, BSD Sampora, Tangerang Selatan, memberikan makanan gratis sejak 4–19 Juli 2021.

“Makanan gratis ini dapat disantap dengan dine in atau take away melalui aplikasi antar-jemput mulai pukul 10.00–20.00 WIB,” terangnya.

Dengan membuka usaha kulinernya, Adit berharap usaha ini bisa semakin berkembang. Bukan hanya untuk keuntungan sendiri, namun juga untuk orang lain yang membutuhkan pekerjaan. Ia pun berharap usaha kulinernya mampu menjadi motivasi bagi orang lain.

“Lebih baik saya kehilangan masa muda saat ini, dari pada saya kehilangan masa depan nanti,” tandasnya.

Pelajaran wirausaha di kampusnya juga menjadi bekal Adit dalam membuka usaha. Ilmu tersebut ia dapat dari lembaga BSI Entrepreneur Center (BEC).

Sementara itu, Fuad Nur Hasan, selaku kepala BEC mengatakan, pihaknya selalu mendukung mahasiswanya yang ingin menjadi pengusaha.

“Kami selalu melakukan pelatihan, coaching, sharing, mentoring bagi mahasiswa yang ingin menjadi pengusaha. Pembentukan tersebut kami lakukan secara rutin setiap tahunnya, agar mahasiswa jadi pengusaha sebelum wisuda,” ujar Fuad.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement