Selasa 17 Aug 2021 02:55 WIB

3 Kerugian Bila Lakukan Tes Antigen Secara Mandiri di Rumah

IDI menilai tes swab antigen yang dilakukan mandiri memiliki hasil akurasi rendah

Foto: Republika
Kerugian melakukan swab antigen mandiri di rumah

REPUBLIKA.CO.ID, Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) menanggapi terkait tes swab antigen yang dijual bebas secara online dan dapat dilakukan secara mandiri oleh masyarakat. hal tersebut tidak dianjurkan karena dikhawatirkan hasil yang didapat tingkat akurasinya rendah.

Berikut paparan Ketua Satgas Covid-19 Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Zubairi Djoerban, terkait tes swab antigen secara mandiri di rumah:

1. Tingkat akurasi rendah karena bisa saja pengambilan sampel yang salah.

"Betul hasilnya cepat dan tidak perlu antre. Harganya juga terjangkau dibandingkan di fasilitas kesehatan. Tapi bagaimana dengan tingkat akurasinya? bagaimana kalau pengambilan sampelnya salah?" tutur Zubairi Djoerban.

2. Ada kemungkinan yang terambil air liur bukan lendir dari hidung.

"Pemeriksaan sampel air liur ini tentu lebih sulit dalam mendeteksi virus dan cenderung menunjukkan hasil negatif. Nah, bagaimana jika tes usap mandiri itu menunjukkan hasil positif? hal ini yang menurut saya cukup berbahaya bagi pasien," kata dia.

3. Bila hasilnya positif tidak bisa menentukan harus Isoman atau dirawat.

"Seperti diinfus, dapat suntikan heparin, tambah oksigen, obat-obat dexamethasone, remdesivir, Favipiravir dan sebagainya. Kalau orang itu seharusnya perlu tindakan-tindakan medis tadi, kemudian tidak mendapatkannya, ya akan berbahaya untuk jiwanya," kata dia.

Lalu bagaimana solusi bila terpaksa harus melakukan secara mandiri, IDI menyarankan untuk dipandu dan dimonitor oleh profesional. Misalnya melalui video call, zoom atau apapun yang bisa memberi tahu orang itu benar atau salah dalam pemakaiannya. 

sumber: Republika.co.id Pengolah: Ichsan Emrald Alamsyah

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement