Senin 24 Feb 2014 11:00 WIB

Pentingnya Berolahraga Tak Hanya Demi Tren

Kompetisi lari Color Run beberapa waktu lalu di Jakarta.
Foto: Yasin Habibi/Republika
Kompetisi lari Color Run beberapa waktu lalu di Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, Semangat berolahraga, terutama berlari, sedang hinggap di banyak warga Ibu Kota. Tetapi, sebenarnya tidak semua orang dapat berolahraga sesukanya. Sebab risiko cedera bisa mengintai.

Dokter kesehatan dan ahli fisiologi olah raga, Dr Ermita Ilyas MS AIFO, mengatakan setiap jenis olah raga memiliki manfaat yang berbeda. Pada dasarnya olah raga dibedakan jadi dua. Pertama, aerobik atau olah raga dalam durasi lama. Lalu, anarobik, olah raga dalam durasi singkat.

''Intensitas olah raga, harus disesuaikan dengan usia dan kondisi kesehatan,'' kata Ermita, dalam acara Pocari Sweat Conference ke-11. Salah satu olah raga yang sedang populer adalah lari. Terbukti dari makin banyaknya orang yang berlari, tumbuhnya komunitas lari, serta makin banyaknya kompetisi lari. Tahun lalu setidaknya 75 cara lari terselenggara di seluruh Indonesia dengan peserta total hingga ratusan ribu orang.

''Kebanyakan permasalahan yang dialami oleh pencinta olah raga seperti misalnya para pelari yang ingin mengikuti kompetisi adalah kram dan cedera otot, kelelahan, dehidrasi dan hal ini disebabkan karena kurangnya edukasi dan persiapan yang cukup sebelum melakukan mengikuti kompetisi,'' papar Ermita.

Ermita menilai, banyak peserta kompetisi lari ikut dengan tujuan bersenang-senang. Mereka ikut karena terpancing tren dan ajakan teman. Sehingga hanya sedikit yang memperhatikan persiapan benar mengikuti kompetisi.

Karena itu ia berharap, para pelari alias mereka yang hobi berlari, mengetahui fakta seputar olah raga yang ditekuni. ''Edukasi merupakan hal yang penting, walau lari merupakan olah raga yang dianggap paling mudah dan sederhana, banyak yang akhirnya tidak menganggap serius persiapan yang benar dan juga tidak menyadari risiko yang dapat terjadi apabila melakukan olah raga tersebut secara tidak benar, terutama saat mengikuti acara lari berjarak jauh seperti maraton,'' kata Ermita menjelaskan.

Hal lain yang perlu diperhatikan ketika berolahraga adalah membiasakan minum. Lakukan, sebelum, selama, dan sesudah berolahraga.

Ermita membagi pula kiat-kiat penting berolahraga :

 1. Sesuaikan kemampuan tubuh dengan pilihan berolahraga 

2. Tidak berolahraga saat sakit 

3. Tidak berolahraga setiap hari 

4. Minum yang cukup, olahraga 2-3 jam setelah makan

5. Tidak mengenakan pakaian yang basah 

6. Keluhan jangan diabaikan 

7. Terdapat penyakit,  periksakan ke dokter 

8. Lakukan pemeriksaan kesehatan atau kebugaran sebelum berolahraga secara berkala 

9. Pilih olahraga yang tepat dan serasi bila ada penyakit 

10. Ikuti tahap-tahap saat berolahraga 

11. Pilhlah pelatih yang mengetahui olah raga yang tepat dan benar serta mengerti hal yang harus diwaspadai 

12. Intensitas olah raga berat, sedang dan ringan, disesuaikan dengan usia dan kondisi kesehatan

13. Durasi olah raga selama 30 menit kurang bermanfaat namun bila lebih dari 60 menit juga dapat berisiko cedera 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement