Rabu 15 Jan 2014 16:59 WIB

Teladan Rasulullah yang Menyayangi Anak-Anak

Anak-anak santri/ilustrasi
Foto: dok.afkn
Anak-anak santri/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, Menyayangi anak adalah perintah agama, karena Islam banyak mengajarkan kasih sayang kepada siapapun. Rasulullah SAW telah mencontohkan bagaimana cara menyayangi anak, seperti menciumnya, lemah lembut, belas kasihan, menahan marah dan memaafkan anak-anak.

Allah akan mencabut sifat belas kasih apabila orangtua tidak menyayangi anak. Dengan demikian, orangtua harus menyayangi anak, agar tumbuh rasa kasih sayang itu pada diri anaknya pula. Allah mencintai kelembutan serta membenci kekerasan. 

Rasulullah SAW bersabda, "Tiada kuasa aku (menolong kamu) jika Allah telah mencabut sifat belas kasih dari hatimu." (HR Bukhari)

Islam menekankan agar umat saling berkasih sayang, kepada diri sendiri, suami atau istri, anak-anaknya, orangtua, dan sesama. Kasih sayang juga ditujukan kepada makhluk ciptaan Allah SWT.

Saling menyayangi antara orangtua dengan anaknya adalah agar mereka menjadi generasi sholeh dan sholehah. Begitu halnya anak-anak hendaknya menyayangi orangtuanya, sehingga terwujud keluarga sakinah, mawadah warrahmah, dan selalu diliputi kebahagiaan.

Bagaimana menumbuhkan sifat kasih sayang? Allah SWT memiliki sifat rahman dan rahim. Bahkan, Nabi Muhammad SAW diutus untuk menyebarkan rahmat (kasih sayang) dan ajaran Islam dengan rahmat pula.

Sifat rahmat ada di dalam hati. Bila ia berkembang dengan subur maka anggota seluruh anggota badan akan menunjukkan sikap terpuji. Bagaimana menyuburkan sifat rahmah dalam diri? Bacalah Alquran, karena ia menghidupkan hati.

Bila tuntunan ini dihayati, kekerasan pada anak tentu tidak akan terjadi. Setiap orangtua wajib memberikan rasa cinta yang tulus pada anak-anaknya, dan insya Allah mereka akan selalu teringat dengan kasih sayang yang diterimanya itu.  

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement