Jumat 22 Mar 2013 16:11 WIB

Berbisnis untuk Pensiun Dini, Apa yang Diperlukan?

Memulai bisnis sendiri/ilustrasi
Foto: womenintheblack.com.au
Memulai bisnis sendiri/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, Yang terpenting bagi mereka yang ingin mengambil pensiun dini dan memulai bisnis sendiri adalah mengubah sikap dalam menghadapi perubahan. Menurut S Budisuharto, seorang praktisi bisnis, seorang bertipe karyawan umumnya memiliki pola pikir yang bergantung pada perusahaan, takut gagal, tidak berani mengambil risiko, berorientasi dulu dan kini, dan mengharapkan imbalan dalam jangka pendek. Sebaliknya, tipe wirausahawan terbiasa independen, yakin bakal berhasil, berani berisiko, berorientasi kini dan masa depan, dan bersedia menunda menerima imbalan nanti yang lebih besar. 

''Inilah yang kerap dianggap sulit. Mengubah kebiasaan atau pola pikir yang sudah mapan memang seperti harus menulis dengan tangan kiri bagi yang terbiasa menulis dengan tangan kanan. Rasanya aneh, sulit, tidak nyaman, dan sebagainya,'' tandas Budi. Sebagai seorang wirausahawan, Anda harus menimbang hal-hal sulit yang bakal menghadang jalan saat akan memulai bisnis sendiri, seperti pendapatan pasti, risiko kehilangan seluruh investasi, kerja lama dan kerja keras, mutu hidup yang rendah sampai bisnis cukup mapan, dan memerlukan tanggung jawab penuh untuk membesarkannya. 

Setelah Anda berhasil melewati tahap itu, lanjut Budi, barulah menimbang usaha apa yang dapat digarap. Untuk mencapai kesejahteraan melalui MSI atau sumber pendapatan ganda pun memiliki berbagai syarat. Menurutnya, MSI harus berisiko rendah, modal rendah, dan kompetisi minim. Usaha tersebut harus pula unik, memberi kepuasan tinggi, memberi pertumbuhan tinggi, cepat berkembang, mampu mendidik diri sendiri, dan high return (cepat balik modal). 

Bagi Budi, banyak peluang usaha yang memenuhi persyaratan di atas. Sebutlah seperti bisnis rumahan, agribisnis, bisnis keagenan, pendidikan dan profesional, distribusi barang, dan yang akhir-akhir ini marak adalah waralaba. Untuk memperjuangkan ini tidak mudah. ''Anda harus bertekad mewujudkan MSI ini kendati butuh kerja ekstra keras, walaupun tampak mustahil, kegagalan sudah membayang, ada konflik, belum memiliki sumber daya, dan segalanya tidak berjalan mulus,'' tandas Budi. ''Wujudkan mimpi ini dengan cara tidak pernah menyerah.''  

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement