Ahad 03 Sep 2017 08:22 WIB

Ini Cara Agar Ibu Segera Lepas dari Baby Blues

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Qommarria Rostanti
Ibu dengan baby blues
Foto: telegraph.co.uk
Ibu dengan baby blues

REPUBLIKA.CO.ID, Baby blues merupakan sebuah kondisi kecemasan, kegelisahan, hingga kesedihan mendalam yang biasanya terjadi pada empat hingga lima hari setelah melahirkan. Sebanyak 50 hingga 80 persen ibu yang baru melahirkan diketahui mengalami baby blues.

"Biasanya baby blues itu juga muncul karena kita kelelahan secara fisik," ujar psikolog keluarga, Irma Gustiani, saat ditemui usai sosialisasi kampanye 'Mama Pasti Bisa' di Jakarta, beberapa waktu lalu.

Salah satu ciri baby blues yang paling mudah terlihat adalah ibu sering menangis tanpa sebab. Di samping itu, ibu yang mengalami baby blues biasanya juga sulit tidur. Tak jarang selera makan ibu pun ikut menurun.

Hal lain yang cukup terlihat adalah hilangnya keinginan mengasuh bayi. Ketika melihat bayi, ibu yang mengalami baby blues tak lagi memiliki keinginan untuk menggendong ataupun sekadar memeluk bayinya. Baby blues juga biasanya membuat kualitas hidup ibu menjadi turun. Salah satu yang biasanya terjadi adalah ibu menjadi malas mandi.

Ibu yang mengalami baby blues secara terus-menerus hingga 14 hari biasanya sudah memasuki tahap depresi. Depresi ini dikenal dengan istilah postpartum depression.

"Kalau sudah masuk tahap depresi, itu sudah pasti harus psikoterapi, dengan bantuan psikolog atau ke dokter (psikiater)," ujar Irma.

Jika belum memasuki tahap depresi, ada beberapa hal yang bisa dilakukan ibu agar segera lepas dari baby blues. Salah satu yang bisa dilakukan ibu adalah terbuka dengan suami. Ibu harus memberitahu bahwa dia merasa lelah, gelisah dan sedih yang mendalam. Dengan begitu, ibu bisa mendapatkan dukungan yang menguatkan dari suami.

Hal lain yang perlu dilakukan adalah mengatur waktu. Waktu dan tenaga ibu yang baru melahirkan pasti akan banyak terkuras untuk mengurus bayi. Kondisi ini dapat membuat ibu kurang istirahat dan kelelahan. Sebagai solusinya, Irma mengatakan ibu bisa ikut tidur ketika bayinya tidur. "Nggak usah dipikirin yang lain-lain, misalnya cucian popok dan sebagainya," kata Irma.

Ibu juga bisa memanfaatkan waktu tidur bayi untuk melakukan me time. Selama bayi tertidur, ibu bisa mengerjakan apapun hobi yang dulu sering dia lakukan, seperti mendengarkan musik hingga membaca.

Jika tidak ditangani, baby blues dapat berpotensi membahayakan nyawa sang ibu maupun bayi yang baru dia lahirkan. Alasannya, cukup sering ditemukan kasus pembunuhan bayi atau kasus bunuh diri yang dilatarbelakangi oleh baby blues. "Tidak ada dukungan dari suami, keluarga besar, teman, lingkungan dan sebagainya, itu memperparah yang namanya baby blues," kata Irma.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement