Senin 20 Jan 2014 15:32 WIB

Ini Dia Pemicu Anda Sulit Tidur

insomnia (ilustrasi)
Foto: ap
insomnia (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, Insomnia kronis mengisyaratkan adanya masalah di kimia otak dan hormon tubuh. ''Kelainan psikiatri juga dapat menjadi penyebabnya,'' tutur dr Nurmiati Amir SpKJ.

Apa sebetulnya insomnia? Nurmiati menjelaskan, insomnia merupakan persepsi atau keluhan kekurangan tidur yang diakibatkan satu atau lebih faktor pencetus. ''Bisa karena sulit tidur, terjaga dari tidur berulang kali dengan kesulitan untuk tidur kembali, terjaga dari tidur terlampau cepat, atau tidur yang tak nyaman,'' tutur spesialis kesehatan jiwa dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia ini. 

Sementara itu, terkait transient insomnia, siapapun bisa mengalaminya. Namun, sesuai dengan penggolongannya, insomnia jenis ini tak bersifat menetap. ''Gangguan tidur tipe transient insomnia akan hilang dalam beberapa hari, kurang dari sepekan,'' ucap Nurmiati.

Transient insomnia bisa menimpa saat seseorang terkena jetlag. Bekerja dengan sistem shift juga dapat memicu insomnia jenis ini. ''Orang yang mengalami stres akut pun berpotensi menderita gangguan tidur seperti ini.''

Bagaimana jika kesukaran memejamkan mata itu terjadi dalam jangka waktu yang lebih panjang, sekitar satu sampai empat minggu? Kondisi ini disebut sebagai insomnia jangka pendek. ''Masa stres, masa pengobatan, dan penyakit akut bisa membuat orang terkena insomnia jangka pendek,'' cetus Nurmiati.

Meski terdengar remeh, insomnia sesungguhnya bukan hal sepele. Coba saja telusuri dampaknya pada orang yang mengalaminya. ''Insomnia berdampak sangat luas terhadap kinerja keseharian, kualitas hidup, kesehatan fisik dan psikiatri, serta utilisasi kesehatan,'' jelas Nurmiati.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement