REPUBLIKA.CO.ID, Cara apa yang paling baik dari segi kesehatan bila ingin mengurangi berat badan? Predy Setiawan, Head of Medical PT Roche Indonesia, memberikan kiatnya.
Lakukan secara bertahap
Ini adalah pilihan yang paling memungkinkan. ''Diet keras, tidak makan, akibatnya lemas. Itu jelas tidak sehat,'' ucap dia. Seseorang berubah jadi gemuk seiring waktu, maka cara untuk menurunkan berat badannya juga harus sama, yaitu seiring waktu dan bertahap, seperti mulai berolahraga dari 10 menit per hari hingga akhirnya sanggup menjalaninya selama satu jam sehari.
Jangan malas
Banyak hal yang bisa dilakukan di rumah. Ketimbang terpaku di depan televisi dan mengemil, coba kerjakan sendiri semua pekerjaan rumah. Menyapu, mengepel, memasak, hanya segelintir aktivitas rumah yang bisa membakar energi tubuh.
Atur pola makan
Mereka yang kelebihan berat badan masih bisa memakan apa saja. Hanya porsinya yang diatur. Biasakan menyantap buah terlebih dulu. Baru makan nasi dan lauknya. Kebiasaan ini membantu mengurangi porsi nasi karena sebelumnya perut sudah dikenyangkan oleh buah.
Atau, misalnya hendak menghadiri acara perkawinan di akhir pekan. Supaya tidak terpaku karena tidak bisa menyantap apa-apa, usahakan mengatur porsi makan di hari kerja. ''Sampai di tempat pesta, terapkan pola makan buah dulu baru nasi,'' pesan Predy agar tidak kebablasan.
Makan tiga kali sehari
Ini juga penting. Usahakan pula makan pada jam yang konsisten tiap harinya. Sebagai pengganjal perut, buang camilan yang kaya gula. Ganti dengan buah-buahan atau sayur kukus.
Dukungan keluarga
Agar rencana penurunan berat badan berhasil, jangan lupakan faktor dukungan keluarga dan orang-orang sekitar. ''Niat yang dibarengi dukungan akan sangat membantu,'' sambung Predy.
Terus waspada
Kelebihan berat badan adalah kondisi yang perlu diwaspadai. Sejumlah penyakit bisa menyergap mereka yang berat badannya berlebih. Penyakitnya juga dari ujung kepala hingga ujung kaki. Mulai dari stroke yang bisa timbul karena penyumbatan darah di otak akibat kadar lemak tinggi, lalu jantung, diabetes, kanker, hingga asam urat yang membuat kaki sakit.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
