Selasa 14 Jan 2014 09:16 WIB

Cara Mudah Deteksi Penyakit Lupus

Penderita lupus sebagian besar perempuan usia produktif/ilustrasi
Foto: mailonline
Penderita lupus sebagian besar perempuan usia produktif/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, Dr Zubairi Djoerban SpPD KHOM, spesialis penyakit dalam dari FKUI/RSCM yang juga dikenal sebagai pemerhati lupus berpendapat, deteksi terhadap lupus sebenarnya mudah jika saja para dokter sudah memiliki kemampuan dasar untuk mendiagnosis penyakit ini.

Sayangnya, hingga sekarang masih sedikit dokter yang memiliki kemampuan dalam mendiagnosis penyakit lupus. Akibatnya, semakin banyak anggota masyarakat yang terkena penyakit ini namun tidak mendapatkan penanganan yang semestinya. ''Pasien yang terdafar di Jakarta saja sudah mencapai sekitar 400 orang, belum lagi yang di luar Jakarta.''

Zubairi yang di ruang praktiknya cukup sering menangani pasien lupus mengatakan, pengobatan utama terhadap lupus adalah dengan memberikan kortikosteroid. Untuk penderita yang memerlukan pengobatan dalam dosis tinggi, perlu dipikirkan untuk memberi tambahan obat lain seperti imuran, endoxan, dan methotrexate. Ini dimaksudkan agar efek kortikosteroid tidak terlalu berat.

Dengan pengobatan yang tepat dan terawasi, lupus kini tak lagi menjadi penyakit yang merenggut banyak nyawa penderitanya. ''Dulu sebelum kemampuan diagnosis dan pengobatan mengalami kemajuan seperti sekarang, angka kematian di antara penderita lupus mencapai 10 persen.''

Tapi kini, angka kematian sudah dapat ditekan hingga di bawah 10 persen.  Bahkan sebagian penderita, dapat sembuh total. Sementara itu sebagian lagi tak sembuh secara total, namun kondisi penyakit terkontrol, seperti halnya pada penderita kencing manis atau tekanan darah tinggi. ''Para odapus (orang dengan lupus) pun tak perlu khawatir sebab lupus tak membuatnya terhambat dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Bahkan tak sedikit dari mereka yang tetap eksis dengan kariernya walau didera penyakit Lupus,'' kata Zubairi. 

Bagaimana dengan hamil dan punya anak? Tentang hal ini pun, para odapus yang kebanyakan kaum wanita tak perlu khawatir. Mereka tetap bisa hamil dan punya anak. ''Pasien lupus yang tercatat di Yayasan Lupus Indonesia (YLI) hingga saat ini berjumlah sekitar 500 orang dan kebanyakan wanita. Hanya 20 orang saja yang belum dikaruniai anak, sisanya telah mendapatkan momongan.''

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement