Jumat 13 Jun 2014 14:06 WIB

Jokowi Pamerkan Contoh Kartu Indonesia Pintar

Rep: Eko Widiyatno/ Red: A.Syalaby Ichsan
Capres Joko Widodo melakukan kampanye di sejumlah lokasi di Kota Bandung, Jawa Barat, Rabu (11/6). (foto: Septianjar Muharam)

REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO --  Sepanjang Jumat (13/6), calon presiden Joko Widodo menggelar kampanye di wilayah eks Karesidenan Banyumas. Di wilayah Kabupaten Banyumas, Jokowi mengunungi Pasar Wage dan Pasar Sokaraja.

Di Pasar Wage yang merupakan salah satu pasar induk di Kota Purwokerto, Jokowi hanya sekedar menyapa pedagang pasar dan warga yang ada di pasar. Sedangkan di Pasar Sokaraja, Jokowi sempat menyampaikan orasi pada para pedagang dan pengunjung pasar.

Setelah mengunjungi kedua pasar tersebut, Jokowi sebenarnya dijadwalkan mengunjungi salah satu pabrik rambut palsu yang ada di Kabupaten Purbalingga. Namun rencana itu batal.

Jokowi langsung menuju Cilacap, untuk menghadiri deklarasi nelayan dan relawan Jokowi di TPI Telukpenyu dan Shalat Jumat di Masjid Agung Kota Cilacap. Sore harinya, Jokowi direncanakan melakukan kunjungan ke pondok pesantren Ihya Ulumudin di Kecamatan Kesugihan.

Dengan mengenakan pakaian khas seperti yang dikenakan saat kampanye pemilihan Gubernur DKI Jakarta, Jokowi saat berada di Pasar Wage disambut oleh para simpatisannya. Meski demikian, Jokowi sempat memasuki komplek pasar dan berdialog dengan pedagang.

Namun di Pasar Sokaraja, Jokowi tidak bisa masuk komplek pasar karena sudah 'dihadang' pada pendukungnya. Alhasil, di pasar ini Jokowi yang melakukan perjalanan dengan mobil Toyota Innova warna putih, hanya menyampaikan orasi di depan pendukungnya.

Dalam orasi tersebut, Jokowi menyampaikan beberapa hal. Antara lain membantah berbagai isu yang dinilai memojokkan dirinya, dan juga menyampaikan program kartu Indonesia Sehat serta Kartu Indonesia Pintar, bila kelak terpilih sebagai presiden RI.

Dalam isu yang menyebutkan dirinya akan menghapus tunjangan sertifikasi guru, Jokowi menegaskan hal itu tidak benar. Demikian juga isu yang menyatakan dirinya akan menhapus program beras untuk rakyat miskin. ''Itu bohong. Kalau ditambah lah iya,'' katanya.

Dia juga menyinggung soal pemberitaan yang dilakukan tabloid Obor. Jokowi menyebutkan, pemberitaan yang menyebutkan ayahnya yang berasal dari Singapura, adalah tidak benar.

Dia menyebutkan, kedua orang tuanya berasal dari Karanganyar dan Boyolali. Meski demikian, Jokowi mengaku tidak akan mengambil tindakan apa pun. ''Kulo niku sabar, dielek-elek yo meneng wae,'' ujarnya dalam bahasa Jawa.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement