Selasa 01 Jul 2014 19:28 WIB

Soal Demokrat, Golkar: Kita tidak Iri

Rep: c30/ Red: Mansyur Faqih
Aburizal Bakrie (tengah) saat berbincang dengan Idrus Marham (kiri)
Foto: Tahta Aidilla/Republika
Aburizal Bakrie (tengah) saat berbincang dengan Idrus Marham (kiri)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Demokrat akhirnya memutuskan untuk mendukung Prabowo Subianto-Hatta Rajasa secara resmi. Masuknya Demokrat di akhir-akhir masa kampanye dinilai menimbulkan potensi konflik di antara partai koalisi Merah Putih.

Sekjen Partai Golkar Idrus Marham mengaku tidak iri dan tidak masalah jika Demokrat masuk ke barisan koalisi Merah Putih. Meski masa kampanye hampir usai, Idrus menghargai keputusan partai yang dibidani SBY tersebut.

"Loh, mereka ikut bantu, kok. Kita tidak iri, koalisi kita sangat solid. Apa pun perannya, kita harus menghargai semuanya," katanya di gedung KPU, Jakarta, Selasa (1/7).

Idrus meyakini, masuknya partai berlambang mercy itu akan meningkatkan elektabilitas Prabowo-Hatta. Karena beberapa lembaga survei menunjukkan, dukungan beberapa kader Demokrat saja sangat berpengaruh terhadap peningkatan elektabilitas pasangan nomor urut satu itu.

Apalagi, lanjutnya, ketua harian Syarief Hasan menyatakan Partai Demokrat memberikan dukungan penuh kepada Prabowo-Hatta. "Kami yakin ini akan semakin meningkatkan elektabilitas Prabowo-Hatta," ujarnya.

Pengamat politik Universitas Indonesia Maswadi Rauf mengatakan, Demokrat yang datang terlambat akan membuat cemburu partai koalisi pengusung Prabowo-Hatta. Sebab, Demokrat dianggap tidak ikut bekerja dalam pemenangan pasangan ini.

"Prabowo harus hati-hati karena yang lain bisa cemburu. Jika Prabowo-Hatta terpilih, koalisi ini rawan pecah," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement