Sabtu 21 Jun 2014 22:11 WIB

Jokowi-JK tak Perlu MoU dengan Kadin

Hasto Kristiyanto
Foto: Agung Supriyanto/Republika
Hasto Kristiyanto

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK) dianggap memiliki pengalaman luas di dunia usaha. Sehingga komitmen membangun dan melindungi dunia usaha lebih bisa dipercaya para pelaku.

"Di tangan Jokowi-JK dengan pengalaman yang luas, konsolidasi perekonomian nasional untuk mendorong peningkatan daya produksi rakyat akan lebih diprioritaskan," kata Juru bicara tim kampanye pemenangan nasional Jokowi-JK, Hasto Kristiyanto di Jakarta, Sabtu (21/6).

Apalagi, kata dia, keduanya terlibat dalam organisasi Kamar Dagang dan Industri (Kadin). Sehingga para pelaku usaha di Indonesia tidak lagi meragukan komitmen Jokowi-JK.

Menurut Hasto, orientasi Jokowi-JK yang memiliki pengalaman panjang di Kadin sangat jelas. Yaitu bagaimana Kadin diperkuat sehingga perannya semakin penting sebagai mitra pemerintah dan dunia usaha di dalam mendorong kebangkitan perekonomian Indonesia.

"Gagasan yang membumi untuk membuka lahan pertanian untuk rakyat, yang diawali dengan membangun infrastruktur pertanian terlebih dahulu telah mematahkan proyek ambisius capres lain yang hanya mengedepankan tujuan akhir. Namun lupa bagaimana strategi implementasinya," papar Hasto.

Ia mengatakan, pasangan Jokowi-JK sangat memahami dan menginginkan kerja sama yang jauh lebih strategis dengan para pelaku usaha, Terutama dengan Kadin. Itu mengapa penandatanganan nota kesepahaman dengan Kadin bukan hal yang utama.

"MoU hanya perlu bagi pemimpin yang belum memahami Kadin dan memiliki rekam jejak yang kurang baik di bidang perekonomian, sehingga MoU antara Jokowi-JK dengan Kadin tidak diperlukan lagi. MoU justru bentuk keraguan kredibilitas pemimpin," ujar Hasto.

Ia pun memahami alasan pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa melakukan penandatanganan MoU dengan Kadin. Karena selama ini pelaku usaha di Indonesia sulit maju lantaran lambatnya pembangunan infrastruktur dan rantai perizinan yang berbelit Serta iklim usaha yang tidak kunjung kompetitif saat menteri perekonomian dijabat Hatta Rajasa.

"Memang membuat MoU tersebut penting bagi Prabowo-Hatta agar ada ikatan sehingga gagasan Prabowo yang retorik akan betul-betul diikat dalam MoU," ujarnya.

Oleh karena itu, kata Hasto, pasangan Jokowi-JK lebih mengedepankan untuk menunjukkan komitmen yang lebih nyata kepada para pelaku usaha.

"Selama ini Jokowi dikenal sebagai pemimpin yang membuktikan kredibilitasnya. Satunya kata dan perbuatan. JK pun demikian dikenal sebagai pembuat terobosan," kata Hasto.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement