Rabu 04 Jun 2014 06:16 WIB

Jokowi Menghormati Prabowo dan Hatta

Calon presiden Joko Widodo (kiri) dan calon Presiden Prabowo Subianto (kanan).
Foto: Republika/Agung Supariyanto
Calon presiden Joko Widodo (kiri) dan calon Presiden Prabowo Subianto (kanan).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota tim pendukung pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK) Indra J. Piliang mengatakan Jokowi tetap menghormati Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa. Meskipun tidak secara khusus menyebut kedua nama pesaingnya itu dalam pembukaan pidatonya.

"Dia (Jokowi) menghormati Pak Prabowo dan Pak Hatta. Pak Jokowi bukan orator, karakternya memang begitu," kata Indra  seusai menghadiri Deklarasi Pemilu Presiden dan Wakil Presiden Berintegritas dan Damai di Hotel Bidakara, Jakarta, Selasa (3/6) malam.

Saat berpidato di acara Deklarasi Pemilu Presiden dan Wakil Presiden Berintegritas dan Damai di Hotel Bidakara, Jakarta, Selasa malam, Jokowi tidak menyebut nama dua pesaingnya, Prabowo-Hatta.

Sementara Prabowo dalam pidatonya menyebut nama Jokowi-JK sebagai dua sosok yang dihormatinya. Saat Prabowo menyebut nama Jokowi di atas panggung, Jokowi terlihat hanya terdiam menatap Prabowo, sedangkan JK mengangguk-angguk seolah menerima pesan hormat Prabowo.

Indra mengatakan Jokowi merupakan orang yang relatif baru dalam urusan berpidato di hadapan publik secara intensif. Jokowi dinilai Indra belum menjadi orator.

"Kalau Pak Prabowo memang saya sudah dengar pidatonya berkali-kali, dia gagah sekali kalau berpidato, karena sudah terlatih 11 tahun. Kita harus perlakukan Jokowi dengan manusiawi, Pak JK saja baru bisa pidato panjang sejak Maret 2009 (saat menjadi capres)," ujar Indra.

Menurut Indra, Jokowi sama sekali tidak memiliki masalah pribadi dengan Prabowo maupun Hatta Rajasa. Indra menyebut Jokowi berpidato sesuai karakternya. Indra menekankan bahwa urusan pidato bukanlah penentu kelayakan kepemimpinan seseorang.

Dia mencontohkan pidato Presiden Soeharto jauh lebih membosankan dan membuat mengantuk dibandingkan pidato Presiden RI pertama Soekarno. Meskipun begitu, Soeharto membuktikan persoalan kepemimpinan tidak ditentukan dari kemampuan berpidato.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement