Senin 09 Jun 2014 03:46 WIB

Tim Pemenangan Jokowi-JK Magelang Deklarasi di Ponpes

Pendukung Jokowi-JK (ilustrasi)
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Pendukung Jokowi-JK (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, MAGELANG -- Tim pemenangan pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden Joko Widodo-Jusuf Kalla Kabupaten Magelang melakukan deklarasi di kompleks Pondok Pesantren Darussalam Timur Watucongol, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Minggu.

Hadir pada kesempatan tersebut, antara lain para pengurus partai pengusung pasangan Jokowi-JK, Wakil Ketua DPD PDI Perjuangan Jateng Wahyudin Mas'ud dan anggota DPR RI berasal dari PDI Perjuangan Soedjadi.

Pengasuh Ponpes Darussalam Timur Watucongol, Kecamatan Muntilan K.H. Ali Qoisor mengatakan pihaknya memperbolehkan deklarasi Tim Pemenangan Jokowi-JK di pondok tersebut karena secara pribadi dekat dengan Singgih Sanyoto (Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Magelang).

"Saya bukan unsur partai, kebetulan saya dekat dengan Pak Singgih dan juga Pak Zaenal Arifin (Bupati Magelang yang juga dari PDI Perjuangan, red.)," katanya.

Selain itu, pihaknya melihat Jusuf kalla sebagai mustasar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama.

"Sebagai warga nahdliyin saya punya tanggung jawab untuk itu," katanya.

Ia berharap, pada Minggu (15/6) JK atau Jokowi bisa hadir pada pengajian Ahad Kliwon di ponpes tersebut yang dihadiri kaum muslim berasal dari 12 kabupaten di Jateng.

Ketua Tim Pemenangan Jokowi-JK Kabupaten Magelang Singgih Sanyoto mengatakan secara popularitas dan elektabilitas, pasangan Jokowi-JK masih unggul, namun dalam waktu sekitar satu bulan ini apa pun bisa terjadi.

Ia mengatakan Jawa Tengah termasuk daerah yang memiliki potensi paling besar untuk meraih kemenangan pada pemilu presiden mendatang dibandingkan dengan daerah lainnya, sedangkan Kabupaten Magelang merupakan potensi paling besar di wilayah Kedu.

"Kekuatan untuk kemenangan ada, namun perlu diwaspadai kampanye hitam dan serangan fajar, terutama di daerah pedesaan karena sekitar 40 persen pemilih di pedesaan belum tentukan pilihan, maka potensi yang ada harus dioptimalkan," katanya.

Pilpres pada 9 Juli 2014 diikuti dua pasangan Capres dan Cawapres, yakni Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dengan nomor urut 1 dan Joko Widodo-Jusuf Kalla dengan nomor urut 2.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement