Jumat 04 Apr 2014 12:48 WIB

Ini Konsep PAN untuk Atasi Kemacetan Jakarta

  Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN), Hatta Rajasa, menyampaikan orasi politik saat kampanye akbar partai bernomor urut delapan itu di Istora Senayan, Jakarta, Kamis (3/4).  (Antara/Ismar Patrizki)
Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN), Hatta Rajasa, menyampaikan orasi politik saat kampanye akbar partai bernomor urut delapan itu di Istora Senayan, Jakarta, Kamis (3/4). (Antara/Ismar Patrizki)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Amanat Nasional (PAN) menyatakan, telah menyiapkan solusi untuk mengurai macet di DKI Jakarta. Caranya, dengan memperluas cakupan Mass Rapid Transit (MRT) di Jakarta yang menghubungkan wilayah Timur-Barat dan Utara-Selatan.

"Sekarang, kita tengah mendesain untuk melanjutkan program MRT, tidak hanya Lebak Bulus dan Bundaran Hotel Indonesia (HI). Tapi dari Kalideres sampai ke Manggarai. Sehingga Utara-Selatan dan Timur-Barat terhubung dengan MRT," ujar Ketua Umum PAN, Hatta Rajasa dalam keterangan resminya.

Ia mengaku, konsep MRT digagas sejak menjabat sebagai menteri perhubungan. MRT dianggap salah satu solusi keluar untuk mengatasi persoalan kemacetan yang melanda ibu kota. 

"Sejak tiga bulan lalu, saya menandatangani kesepatan bersama dengan Gubernur DKI guna memecahkan persoalan kemacetan ekonomi. Konsep MRT ini dengan komposisi pusat 51 persen dan DKI Jakarta 41 persen. Maka, berjalanlah program itu. Dan saat ini, program MRT tengah dijalankan oleh DKI Jakarta. Insya Allah, 2017, kita sudah memiliki MRT," jelasnya.

Menurut Hatta, upaya mengatasi kemacetan Jakarta bukan sekedar janji kosong. Karena konsep ini dimasukan dalam catatan resmi negara, yaitu dokumen Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI). "Ini penting agar kita lebih bermartabat sebagai warga bangsa," tegas Menko Perekonomian itu.

Selain itu, MRT katanya, kementerian juga mendesaian kereta rel listrik (KRL). "Insya Allah, 2-3 tahun ke depan, angkutan KRL Jabodetabek bisa mengangkut penumpang 2-3 juta per hari," tuturnya.

Dengan begitu, lanjut dia, masyarakat bisa menggunakan angkutan massal yang murah dengan disubsidi oleh negara. "Ini bukan sebuah janji. Tetapi sesuatau yang dikerjakan. Kalau PAN menang di DKI Jakarta, kita akan kawal sampai tuntas. Jangan sampai mangkrat di tengah jalan," ujarnya.

Hatta mengaku, upaya mengatasi kemacetan Jakarta tidak semudah membalikan telapak tangan. Karenanya, PAN sudah memikili konsep dan siap membantu siapa pun yang menjadi Gubernur DKI Jakarta.

"Soal kemacetan ini, jangan saling menyalahkan. Persoalan Jakarta, persoalan kita semua. Yang penting, siapa yang punya konsep kerja nyata seperti PAN. Mari kita pecahkan persoalan kemacetan Jakarta," tuturnya. 

Selain itu, katanya, persoalan banjir di Jakarta tidak bisa selesai dengan berdebat dan saling menyalahkan. Tetapi dengan konsep dan kerja nyata. "Persoalan banjir tidak bisa diselesaikan oleh Jakarta, tetapi harus melibatkan Jabodetabek," ujarnya.

PAN menggagas pembangunan dan raksasa untuk menampung agar Jakarta terbebas dari banjir. "Sekarang, konsep ini tengah dibahas di kantor kemenko perekonomian," katanya.

Yang paling penting, lanjutnya, adalah pembangunan infrastruktur yang sudah masuk dalam master plan sebagai program prioritas. Termasuk pengendalian limbah dan sampah masuk. Program itu disebut metropolitan priority area atau greater Jakarta yang memadukan Jakarta dengan Jabodetabek.

"Tidak bisa Jakarta diselesaikan oleh Pemda DKI, tetapi harus terintegrasi dengan pemerintah pusat," jelasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement