Sabtu 27 Feb 2021 02:02 WIB

Tangan Terlalu Sering Dicuci Selama Pandemi? Ini 6 Solusinya

Jangan selalu mengandalkan sabun untuk mencuci tangan.

Rep: Adysha Citra R/ Red: Friska Yolandha
Mencuci tangan dengan air dan sabun sesering mungkin merupakan salah satu protokol kesehatan yang dianjurkan di masa pandemi Covid-19. Meski bermanfaat, sering mencuci tangan juga bisa memunculkan masalah pada kulit tangan.
Foto: ADITYA PRADANA PUTRA/ANTARA FOTO
Mencuci tangan dengan air dan sabun sesering mungkin merupakan salah satu protokol kesehatan yang dianjurkan di masa pandemi Covid-19. Meski bermanfaat, sering mencuci tangan juga bisa memunculkan masalah pada kulit tangan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mencuci tangan dengan air dan sabun sesering mungkin merupakan salah satu protokol kesehatan yang dianjurkan di masa pandemi Covid-19. Meski bermanfaat, sering mencuci tangan juga bisa memunculkan masalah pada kulit tangan.

"Orang-orang yang belum pernah mengalami masalah sebelumnya mencuci tangan terlalu sering sehingga mereka mengalami dermatitis tangan iritan (eksim tangan)," jelas Presiden british Association of Dermatologists Dr Tanya Bleiker, seperti dilansir The Guardian, Selasa (26/2).

Baca Juga

Mencuci tangan terlalu sering dapat memecah barrier kulit normal. Akibatnya, kulit tangan bisa menajdi kering dan gatal. Bila kondisi tersebut dibiarkan begitu saja tanpa pengaplikasian pelembap, kulit tangan bisa menjadi kering, gatal, mengalami inflamasi, dan seringkali menjadi pecah.

Bila kulit tangan sampai terasa nyeri atau pecah, konsultasi dengan dokter mungkin akan diperlukan. Dokter nantinya dapat memberikan obat topikal seperti krim steroid.

 

"(Pemberian krim) untuk meredakan inflamasi," jelas Dr Bleiker.

Terlepas dari risiko-risiko tersebut, mencuci tangan tetap penting untuk dilakukan di masa pandemi Covid-19. Alasannya, kebiasaan mencuci tangan dapat menekan penyebaran Covid-19. Selain itu, risiko-risiko masalah kulit yang mungkin terjadi juga bisa diantisipasi dengan perawatan kulit tangan yang benar.

Ada enam kiat yang bisa dilakukan untuk mencegah agar kebiasaan mencuci tangan tidak memunculkan masalah. Berikut ini adalah keenam kiat tersebut.

1. Hindari Air Panas

Saat mencuci tangan, sebaiknya hindari air bersuhu tinggi. Mencuci tangan dengan air panas lebih berisiko menyebabkan iritasi pada kulit. Akan lebih baik bila mencuci tangan menggunakan air dengan suhu suam kuku.

2. Keringkan dengan Menyeluruh

Seusai mencuci tangan, hindari kebiasaan mencuci tangan dengan menggosokkan tangan ke handuk. Cara ini seringkali menyebabkan kulit teriritasi. Bila ingin mengeringkan tangan yang basah setelah dicuci, cukup tepuk-tepukkan saja tangan ke handuk.

Pengguna cincin juga perlu memastikan bahwa area di bawah cincin benar-benar kering setelah cuci tangan. Bila memungkinkan, cincin sebaiknya dilepaskan terlebih dahulu sebelum mencuci tangan.

3. Jangan Hanya Andalkan Sabun

Ada dua produk yang sebaiknya disediakan di rumah untuk keperluan mencuci tangan. Kedua produk tersebut adalah sabun dan pengganti sabun seperti aqueous cream.

Sabun bisa digunakan untuk mencuci tangan ketika seseorang baru datang dari luar rumah. Penggunaan sabun dapat membantu membunuh partikel-partikel virus yang mungkin menempel di tangan.

Bila tidak sedang beraktivitas di luar rumah, gunakan pengganti sabun untuk mencuci tangan. Akan tetapi, pengganti sabun hanya dapat digunakan bila tidak ada risiko penularan Covid-19 di dalam rumah.

"Cara ini untuk meminimalkan jumlah paparan deterjen pada (tangan) Anda," ungkap Bleiker.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement