Rabu 08 Feb 2023 04:00 WIB

Anda Kena Hipertensi? Lakukan 3 Hal Ini untuk Turunkan Tekanan Darah

Hipertensi merupakan penyebab utama terjadinya kematian dini di dunia.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Reiny Dwinanda
Mengukur tekanan darah (ilustrasi). Mengukur tekanan darah di rumah sangat direkomendasikan. Jangan mengandalkan pengukuran di fasilitas kesehatan karena hasilnya bisa jadi lebih tinggi akibat rasa cemas akan bertemu dokter.
Foto: www.freepik.com.
Mengukur tekanan darah (ilustrasi). Mengukur tekanan darah di rumah sangat direkomendasikan. Jangan mengandalkan pengukuran di fasilitas kesehatan karena hasilnya bisa jadi lebih tinggi akibat rasa cemas akan bertemu dokter.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kondisi hipertensi yang tak terkendali bisa meningkatkan risiko terjadinya penyakit jantung dan strok. Ironsinya, hanya sedikit penderita hipertensi yang berhasil mengontrol tekanan darah mereka.

Menurut data dari Organisasi Kesehatan Dunia, hanya ada 21 persen atau sekitar satu dari lima orang dewasa dengan hipertensi yang berhasil mengontrol kondisi mereka. Di sisi lain, ada 46 persen orang dewasa dengan hipertensi yang tak sadar bahwa mereka bermasalah dengan tekanan darah tinggi.

Baca Juga

"Hipertensi merupakan penyebab utama terjadinya kematian dini di dunia," jelas WHO, seperti dilansir laman resminya.

Hipertensi yang tak terkontrol bisa memunculkan beragam komplikasi di kemudian hari. Sebagian dari komplikasi tersebut adalah serangan jantung, gagal jantung, gangguan irama jantung, strok, dan gagal ginjal.

 

Oleh karena itu, penting bagi penderita hipertensi untuk melakukan beragam upaya demi mengontrol penyakitnya. Berikut ini adalah tiga hal yang perlu diketahui pasien hipertensi bila ingin mengelola tekanan darah mereka, seperti dilansir WebMD.

Pantau Tekanan Darah Saat di Rumah

Pemeriksaan tekanan darah tak cukup bila hanya dilakukan saat melakukan kontrol di klinik atau di rumah sakit. Alasannya, pengukuran tekanan darah di klinik atau rumah sakit cenderung menunjukkan hasil yang lebih tinggi. Fenomena ini dikenal sebagai white coat hypertension.

Beberapa studi menunjukkan bahwa pengukuran tekanan darah secara mandiri di rumah dapat menjadi prediktor risiko yang lebih baik. Studi juga menemukan bahwa kebiasaan mengukur tekanan darah di rumah dapat membantu pasien hipertensi menurunkan tekanan darah dan memperbaiki kontrol hipertensi mereka.

"Saya merekomendasikan pemantauan tekanan darah di rumah kepada semua pasien saya dan menekankan bahwa cara terbaik untuk mengukur tekanan darah adalah dengan duduk diam selama lima menit (sebelum melakukan pengukuran)," ujar ahli kardiologi R Todd Hurst MD FACC FASE.

Konsumsi Obat Hipertensi Lebih baik di Malam Hari

Tekanan darah penderita hipertensi cenderung lebih tinggi di siang hari. Oleh karena itu, dulu banyak dokter yang merekomendasikan pasien hipertensi untuk mengonsumsi obat hipertensi di pagi hari.

Akan tetapi, saat ini ada cukup banyak studi yang mengindikasikan bahwa konsumsi obat hipertensi di malam hari dapat memberikan efek yang lebih baik dalam menurunkan tekanan darah. Konsumsi obat hipertensi di malam hari juga bisa membantu menurunkan risiko kematian, serangan jantung, gagal ginjal, serta strok terkait hipertensi.

"Namun bila Anda menggunakan obat hipertensi yang bersifat diuretik atau water pill, mungkin akan lebih baik untuk tetap mengonsumsinya di pagi hari demi menghindari munculnya gangguan ingin ke toilet di malam hari," ujar dr Hurst.

Baca juga : Tanggapan RSUD Dr Moewardi Soal Anak 10 Tahun Alami Gagal Ginjal

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement