Rabu 12 May 2021 05:14 WIB

Cara Jitu Agar Pasien Jantung Bugar di Masa Pandemi Covid-19

Kontrol berat dan istirahat minimal 8 jam jadi cara pasien jantung bugar saat pandemi

Sakit jantung (ilustrasi). Dokter Spesialis jantung dari Siloam Hospitals Manado, dr Marshell Luntungan Sp.JP , mengatakan selain secara teratur menerapkan protokol kesehatan, cara mudah lainnya bagi pengidap jantung agar terhindar dari paparan virus corona adalah dengan beristirahat yang cukup dan olahraga teratur dan rutin berjemur dibawah sinar mentari pagi, diantara waktu pukul 08.00 hingga pukul 10.00.
Foto: Pixabay
Sakit jantung (ilustrasi). Dokter Spesialis jantung dari Siloam Hospitals Manado, dr Marshell Luntungan Sp.JP , mengatakan selain secara teratur menerapkan protokol kesehatan, cara mudah lainnya bagi pengidap jantung agar terhindar dari paparan virus corona adalah dengan beristirahat yang cukup dan olahraga teratur dan rutin berjemur dibawah sinar mentari pagi, diantara waktu pukul 08.00 hingga pukul 10.00.

REPUBLIKA.CO.ID, MANADO -- Mencegah lebih baik daripada mengobati. Peribahasa ini merupakan hal tepat, khususnya rutin dilaksanakan bagi pengidap penyakit jantung di masa Pandemi Covid-19. 

Pasalnya pada pasien penyakit jantung terdapat "abnormalitas" struktur, fungsi atau kekuatan jantung. Artinya tanpa terinfeksi virus Corona, kemampuan fisik pasien jantung sudah menurun dengan gejala seperti, nyeri dada dan sesak napas termasuk jantung berdebar.

Dokter Spesialis jantung dari Siloam Hospitals Manado, dr Marshell Luntungan Sp.JP , mengatakan selain secara teratur menerapkan protokol kesehatan, cara mudah lainnya bagi pengidap jantung agar terhindar dari paparan virus corona adalah dengan beristirahat yang cukup dan olahraga teratur dan rutin berjemur dibawah sinar mentari pagi, diantara waktu pukul 08.00 hingga pukul 10.00.

"Termasuk mengontrol berat badan ideal, melalui asupan nutrisi, buah dan kurangi konsumsi garam," tutur Marshel Luntungan melalui Edukasi Kesehatan Zoom Webinar bertajuk "Manajemen Penyakit Jantung saat Pandemi dan Vaksinasi Covid-19 pada Pasien Jantung" berdasarkan rilis yang diterima Republika.co.id, Selasa (11/5). 

Dikatakan dokter Marshel Luntungan, pencegahan lainnya dapat dilakukan melalui Konsumsi obat jantung secara teratur dan tetap bergembira agar imun tubuh terjaga. "Istirahat sekitar 6 hingga 8 jam, berolahraga sekitar 1 jam dan tetap jaga diri dari stress. Tingkatkan imun tubuh melalui rasa senang dan nyaman. Gembira kan hati anda dengan melakukan hal yang positif dan bermanfaat," imbuh Marshel mengingatkan kepada puluhan viewer yang mengikuti edukasi tersebut. 

Pada edukasi selanjutnya, Marshel menerangkan, pasien penyakit jantung apabila terpapar virus Corona, umumnya biasanya akan merasakan demam yang akan menyebabkan metabolisme meningkat. Yaitu kebutuhan akan oksigen bertambah, batuk dan produksi lendir pada saluran napas yang membuat tubuh semakin lemah. 

"Virus Sars-Cov2 ini masuk ke dalam sel melalui receptor ACE2. Receptor ini juga banyak terdapat pada Organ Jantung dan lapisan endotel pembuluh darah," tutur Marshal Luntungan.

Vaksinasi Covid-19 Bagi Pasien Jantung

Adapun pada edukasi yang menerangkan seputar vaksinasi Covid-19, Marshal Luntungan, Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh darah ini, menuturkan beberapa rekomendasi, yaitu :

- Tetap melakukan konsultasi ke dokter

- Boleh melakukan suntik vaksin Covid-19,  untuk penderita penyakit gagal jantung kronik yang  dalam keadaan stabil atau tanpa gejala dalam 3 bulan terakhir.

- Boleh melakukan suntik vaksin Covid-19 untuk pemderita jantung kotoner  Post-procedure PC1/ CABG tanpa gejala dalam 3 bulan terakhir.

- Boleh melakukan suntik vaksin Covid-19 untuk penderita pemyakit hipertensi, tanpa gejala dan tekanan darah terkontrol mencapai 180/100 mmhg.

"Adapun bagi sementara waktu untuk penderita jantung yang masih bergejala seperti sesak napas, dan nyeri dada atau keterbatasan beraktifitas dikarenakan mudah lelah, kaki bengkak dan lainnya dalam kurun Waktu 3 bulan terakhir, saya menyatakan belum atau tidak diberikan vaksin covid 19 dahuli. Sampai tersedia data keamanan uji klinis," pungkas dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement