Selasa 13 Apr 2021 04:51 WIB

Nutrisi Tepat Jadi Kunci Agar Puasa Ramadhan Tetap Lancar

Ahli gizi sebut nutrisi yang harus diepnuhi saat puasa ada karbo, lemak dan protein

Rep: Desy Susilawaty/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Menjelang Ramadhan Anda bisa mulai menyusun menu untuk sahur dan berbuka nanti. Mengonsumsi nutrisi tepat adalah prioritas utama agar puasa Ramadhan Anda tetap lancar. Supaya ibadah semakin optimal dengan tubuh yang fit, jangan lupa perhatikan juga asupan dan kebiasaan yang sebaiknya dihindari ya.
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Menjelang Ramadhan Anda bisa mulai menyusun menu untuk sahur dan berbuka nanti. Mengonsumsi nutrisi tepat adalah prioritas utama agar puasa Ramadhan Anda tetap lancar. Supaya ibadah semakin optimal dengan tubuh yang fit, jangan lupa perhatikan juga asupan dan kebiasaan yang sebaiknya dihindari ya.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mengonsumsi nutrisi tepat adalah prioritas utama agar puasa Ramadhan Anda tetap lancar. Supaya ibadah semakin optimal dengan tubuh yang fit, jangan lupa perhatikan juga asupan dan kebiasaan yang sebaiknya dihindari ya.

Ketika berpuasa, kita tetap dituntut untuk beraktivitas seperti biasa, meskipun waktu makan menjadi lebih terbatas. Karenanya, sangat penting memilih jenis asupan agar waktu makan yang hanya sebentar itu benar-benar dapat menjadi waktu pengisian ‘bahan bakar’ agar Anda tetap optimal beraktivitas seharian.

Dokter Spesialis Gizi Klinik, dr. Tirta Prawita Sari, M.Sc, Sp.GK mengatakan poin terpenting adalah memastikan kebutuhan zat gizi harian terpenuhi pada waktu sahur dan berbuka puasa. Anda perlu mengetahui kebutuhan energi total dalam sehari dan komposisi zat gizi makro Anda. 

Rata-rata setengah dari kebutuhan energi berasal dari karbohidrat, 30 persen dari lemak, dan 15 persen dari protein. Memilih jenis lemak yang baik dan mengurangi goreng-gorengan akan membuat tubuh lebih bugar. Pastikan sumber karbohidrat berasal dari bahan karbohidrat kompleks dan sedapat mungkin hindari karbohidrat sederhana, seperti gula dan sirup.

Menu sahur yang disarankan adalah menu lengkap gizi dengan protein dan serat yang cukup, mengandung lemak baik, seperti alpukat, dan upayakan tanpa pengolahan makanan dengan digoreng, juga kurangi makanan yang tinggi garam karena dapat membuat Anda lebih haus ketika berpuasa. Tidak perlu terlalu banyak mengonsumsi menu sahur, 30 sampai 40 persen dari kebutuhan energi harian sudah cukup.

Pada saat berbuka puasa sebaiknya utamakan mengonsumsi buah-buahan dan pastikan asupan serat cukup. Buah kurma sangat baik untuk menu berbuka puasa, begitu pula buah-buahan lainnya.

Mengonsumsi buah potong dan tiga butir kurma adalah cara terbaik dilakukan saat berbuka. Buah-buah ini tidak perlu dibuat dalam bentuk jus. 

Kurma dapat juga dicampur di dalam oatmeal dan susu almond, menjadi overnight oats atau Anda juga bisa menambahkan kacang-kacangan agar semakin lengkap proteinnya. Jika ada waktu, Anda dapat juga membuat kue dari oat dengan tambahan kurma untuk memberikan unsur manis, atau tambahan madu atau stevia cair.

Namun terlepas dari semua itu, semakin sederhana cara pengolahannya, maka semakin baik, karena kita dapat terhindar dari penambahan kalori dari bahan-bahan lainnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement