Jumat 23 Oct 2015 09:45 WIB

Jerawat, Masalah Terbanyak Kulit Orang Indonesia

Rep: C04/ Red: Indira Rezkisari
Wajah berjerawat
Foto: livescience.com
Wajah berjerawat

REPUBLIKA.CO.ID, Sebagai bagian dari organ terluar tubuh, kulit sudah sepantasnya penting untuk dirawat terutama kulit wajah. Perawatan kulit wajah juga tidak boleh sembarangan, karena harus dilakukan dengan benar sesuai dengan jenis kulit.

Melakukan konsultasi dengan dokter dermatovenereologi yang merupakan ahli spesialis kulit dan kelamin sangat diperlukan. Hal ini dikarenakan tidak ada satu obat pun yang cocok untuk semua orang atau semua penyakit.

Maka, jika terjadi masalah pada kulit, masing-masing individu diimbau untuk tidak menangani masalah tersebut sendirian dan sebaiknya segera mencari pertolongan dokter. Ketepatan waktu dalam mencari pertolongan dokter penting dilakukan agar masalah kulit tersebut dapat segera di tangani dan mudah diobati.

Menurut spesialis kulit Bamed Skin Care, dr. Adhimukti T. Sampurna, SpKK berdasarkan data dari Poliklinik Kulit dan Kelamin RSCM tahun 2012, masalah kesehatan kulit yang paling banyak di alami masyarakat Indonesia adalah akbe vulgaris (jerawat). Jumlahnya mencapai 629 kasus pertahun, sedangkan kasus dermatitis kontak iritan akibat pemakaian kosmetik yang salah berjumlah 146 kasus.

"Kasus lainnya seperti melasma atau penyakit pigmentasi juga cukup banyak, yakni sebesar 159 kasus. Nah, masalah-masalah kulit yang timbul ini tidak bisa dianggap sepele. Penanganan yang tepat dan segera merupakan kunci keberhasilan dalam mengatasi berbagai masalah kulit tersebut," ungkap Adhimukti, dalam seminar media yang di selenggarakan Bamed Skin Care di 101 Dharmawangsa Hotel Jakarta, beberapa waktu lalu.

Selain itu, menurutnya pemilihan metode peremajaan kulit yang secara individual sangat diperlukan, karena pilihan perawatan kulit harus dilakukan sesuai dengan jenis kulit, usia, kebutuhan bahkan aktivitas harian dari pasien tersebut. Untuk itu, pilihan perawatan kulit bukanlah pilihan yang mudah, karena harus mempertimbangkan semua aspek tersebut agar tidak menimbulkan reaksi buruk terhadap kulit.

"Baik faktor intrinstik maupun ekstrinsik harus dipertimbangkan, sehingga dokter dapat melakukan perawatan yang tepat dalan menyelesaikan masalah kulit yang dialami," lanjutnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement