Rabu 15 Sep 2010 03:55 WIB

Lebaran Tanpa Senyum Nelayan Indramayu

Rep: lilis/ Red: irf
Nelayan Indramayu
Foto: Musiron/Republika
Nelayan Indramayu

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU--Keceriaan saat Lebaran, tak bisa sepenuhnya dinikmati para nelayan di Kabupaten Indramayu maupun keluarganya. Hal itu menyusul minimnya hasil tangkapan ikan di laut. Diprediksi, kondisi tersebut terkait fenomena perubahan cuaca yang tidak menentu saat ini.

Keluhan itu disampaikan para nelayan di Desa Karangsong, Kecamatan Indramayu. Para nelayan yang baru saja pulang melaut saat lebaran, tidak bisa memberikan penghasilan bagi keluarganya. Bahkan, tak sedikit di antara nelayan yang malah terpaksa harus nombok karena rugi. "Ikan-ikan susah dicari," ujar salah seorang nelayan yang juga nahkoda kapal KM Jaya, Casmin (30).

Casmin mengatakan, beberapa minggu sebelum Lebaran, dia melaut ke perairan di sekitar Kalimantan. Namun di perairan yang biasanya menjadi tujuan nelayan mencari ikan itu, hasil tangkapan ikan hanya sedikit. Akibatnya, Casmin mengalami kerugian yang cukup besar. Modal melaut sekitar Rp 100 juta, hanya mampu dikembalikannya sekitar Rp 80 juta.

"Boro-boro dapat untung, yang ada kita malah harus nombok," tutur Casmin, Selasa (14/9). Dia menduga, ikan-ikan di laut sulit dijaring karena cuaca yang seringkali berubah mendadak. Menurut dia, pergantian hujan dan panas yang tiba-tiba, membuat ikan-ikan enggan muncul ke permukaan.

Hal senada diungkapkan nelayan lainnya, Sarmin. Menurut dia, minimnya hasil tangkapan ikan juga dialami para nelayan lain yang mencari ikan di perairan berbeda. Hal itu diketahuinya berdasarkan komunikasi radio di antara sesama nelayan. "Lebaran ini kami hanya bisa gigit jari," ujar Sarmin.

Padahal, lanjut Sarmin, setiap bulan September, biasanya menjadi masa panen bagi nelayan. Hal itu dikarenakan cuaca saat September yang tidak ada hujan, membuat ikan-ikan banyak muncul ke permukaan dan mudah ditangkap. Bahkan, pada tahun-tahun sebelumnya, hasil tangkapan ikan saat September sangat berlebih. Para nelayan sampai harus membuang sebagian tangkapan ikan karena kurangnya stok es balok yang mereka bawa dari darat.

Ketua KPL Mina Sumitra Indramayu, Ono Surono, saat dikonfirmasi, membenarkan minimnya hasil tangkapan ikan yang diperoleh para nelayan. Dia mengatakan, kondisi itu telah terjadi sejak dua bulan terakhir dan dialami hampir semua nelayan, baik nelayan besar maupun kecil.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement