Senin 27 Sep 2021 02:55 WIB

Bizhare Syariah Catat Permintaan Pendanaan Rp 10 Triliun

Terdapat lebih dari 1.200 UMKM yang mengajukan pendanaan.

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Friska Yolandha
Bizhare
Foto: bizhare.id
Bizhare

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Platform Securities Crowdfunding (SCF), Bizhare mendukung perkembangan industri halal di Indonesia dengan menghadirkan produk bisnis syariah dan sukuk pertama di Indonesia yang dikeluarkan SCF. CFO Bizhare Gatot Adhi Wibowo menyampaikan Bizhare telah membangun ekosistem syariah melalui kerja sama dengan Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) serta 12 institusi syariah lainnya di Indonesia.

"Hingga saat ini terdapat lebih dari 1.200 UMKM yang mengajukan pendanaan dengan total pengajuan pendanaan sebesar Rp 10 triliun, hal ini menunjukkan kebutuhan UMKM akan pendanaan ekspansi bisnis," tutur Gatot akhir pekan kemarin. 

Sejak awal berdiri, Bizhare memiliki misi membantu pertumbuhan bisnis UKM yang terkendala pada masalah permodalan. CEO Bizhare, Heinrich Vincent berharap seluruh masyarakat Indonesia dapat turut berpartisipasi untuk membantu lebih banyak bisnis yang ada.

Untuk merealisasikan hal tersebut,  Bizhare mengajak masyarakat secara luas untuk melakukan investasi bersama-sama. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno menyampaikan dukungannya atas kehadiran platform Securities Crowdfunding yang menjadi solusi pendanaan bagi bisnis UKM.

"Manfaat dan layanan SCF bagi pelaku kreatif sangat strategis karena tidak ada kewajiban agunan, serta memiliki kemudahan mengakses secara online sehingga perusahaan dan investor bisa memantau kemajuan crowdfunding," kata Sandiaga.

Ia berharap dengan adanya acara Bizhare Investment Conference 2021 ini penyaluran permodalan khususnya bagi pelaku ekonomi kreatif yang menyerap lebih dari 97 persen lapangan kerja semakin meningkat. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Indonesia, Airlangga Hartarto yang turut hadir dalam acara Bizhare Investment Conference 2021 menyampaikan selama pandemi ini bisnis UMKM mengalami kendala dari segi permodalan.

Kemampuan permodalan UMKM, khususnya selama pandemi mengalami kendala. Berdasarkan survei BPS tahun 2020, sebanyak 69,02 persen UMKM kesulitan permodalan. Sementara dari laporan pengaduan di Kementerian Koperasi sampai dengan bulan Oktober tahun lalu, sebesae 39,22 persen UMKM juga mendapatkan kesulitan permodalan di masa pandemi ini.

Sebagai wujud membantu pemulihan bisnis UMKM, Airlangga menjelaskan bantuan usaha mikro telah disalurkan ke 12,8 juta pengusaha masing-masing Rp 1,2 juta. Bantuan tunai untuk pedagang kaki lima dan warung berjalan di bulan September juga diberikan kepada satu juta PKL dan warung dengan bantuan juga sebesar Rp 1,2 juta yang disalurkan melalui POLRI dan TNI. 

"Dengan adanya acara Bizhare Investment Conference 2021 semoga kegiatan ini dapat meningkatkan semangat UMKM untuk maju dan bangkit menjadi tangguh dan baik di masa maupun pascapandemi COVID-19," kata Airlangga.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement