Senin 05 Dec 2022 18:53 WIB

Kementan Antisipasi Kemungkinan Inflasi Cabai dan Bawang Merah

Gerakan tanam di sejumlah kawasan sentra telah dilakukan secara masif

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Hiru Muhammad
Kementerian Pertanian (Kementan) menyatakan telah melakukan antisipasi kemungkinan kenaikan harga cabai dan bawang merah menjelang akhir tahun 2022 dengan menggenjot penanaman di sejumlah daerah.    Para pedagang merapikan dagangannya di Pasar Gamalama, Kota Ternate, Maluku Utara, Selasa, (8/11/2022).
Foto: ANTARA FOTO/Andri Saputra
Kementerian Pertanian (Kementan) menyatakan telah melakukan antisipasi kemungkinan kenaikan harga cabai dan bawang merah menjelang akhir tahun 2022 dengan menggenjot penanaman di sejumlah daerah. Para pedagang merapikan dagangannya di Pasar Gamalama, Kota Ternate, Maluku Utara, Selasa, (8/11/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pertanian (Kementan) menyatakan telah melakukan antisipasi kemungkinan kenaikan harga cabai dan bawang merah menjelang akhir tahun 2022 dengan menggenjot penanaman di sejumlah daerah. Diharapkan kenaikan harga pangan pada momen pergantian tahun dapat tetap terkendali khususnya pada komoditas hortikultura.

Direktur Jenderal Hortikultura, Kementerian Pertanian, Prihasto Setyanto, mengatakan, Kementan telah mengalokasikan anggaran pengembangan kawasan bawang merah dan cabai setiap tahunnya, termasuk dalam penyediaan bantuan benih bagi petani.

Baca Juga

Sejauh ini, kata Prihasto, gerakan-gerakan tanam di sejumlah kawasan sentra telah dilakukan secara masif sehingga diharapkan produksi dapat memenuhi kemungkinan kenaikan permintaan akhir bulan ini. "Sisa-sisa kontrak lelang sudah kami maksimalkan untik kegiatan bantuan benih dan kami distribusikan untuk kawasan-kawasan," kata Prihasto dalam Rakor Pengendalian Inflasi, Kemendagri, Senin (5/12/2022).

Oleh karena itu, pihaknya meyakini seluruh program dari perencanaan penanaman bawang merah dan cabai telah terealisasi dan hasil produksi diharapkan dapat optimal. "Sudah ada intervensi dan diberikan ke seluruh provinsi untuk ditanam dan segera bisa menjaga inflasi di masing-masing kota dan kabupaten," katanya.

Plt Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri, Kementerian Perdagangan, Kasan Muhri, mengklaim menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2023, harga-harga bahan pokok cukup stabil. Sementara, upaya operasi pasar khususnya untuk beras terus dilakukan karena beras menjadi komoditas pangan yang paling tinggi kontribusinya terhadap inflasi.

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement