Selasa 11 May 2021 15:03 WIB

Kebutuhan Daging Jelang Lebaran Dipastikan Cukup

Kementan melakukan pengawasan terpadu untuk memastikan ketersediaan stok

Pembeli memilih daging sapi di Pasar Senen, Jakarta, Senin (10/5/2021). Harga daging sapi di pasar tersebut mengalami kenaikan dari Rp130.000 per kilogram menjadi Rp140.000 per kilogram dalam dua hari terakhir.
Foto: Antara/Aditya Pradana Putra
Pembeli memilih daging sapi di Pasar Senen, Jakarta, Senin (10/5/2021). Harga daging sapi di pasar tersebut mengalami kenaikan dari Rp130.000 per kilogram menjadi Rp140.000 per kilogram dalam dua hari terakhir.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Ketua KADIN Jakarta sekaligus pengusaha daging nasional, Diana Dewi memastikan bahwa stok daging untuk menghadapi lebaran 2021 dalam kondisi aman dan cukup. Kepastian itu disampaikan Diana usai mendapat kabar dari sejumlah pengusaha di daerah seluruh Indonesia.

"Kalau kita menghitung daging segar yang di pasar stoknya sangat cukup, hanya saja memang terjadi kenaikan harga bahkan sampai Rp 150 ribu, Tapi kalau daging beku harganya masih stabil di angka 80 ribu sampai 85 ribu," ujar Diana, Senin, 10 Mei 2021.

Diana mengatakan, komunikasi terkait stok daging sampai sejauh ini terus dilakukan secara intens. Komunikasi itu diantaranya dibangun dengan sesama pengusaha, importir maupun pedagang eceran di lapangan. "Sekali lagi, pada prinsipnya harga daging nasional stabil dan kebutuhan sampai lebaran cukup," katanya.

Ketua Harian Asosiasi Pedagang Daging Indonesia (DPP APDI), Asnawi mengatakan bahwa stok daging sapi untuk kebutuhan Jabodetabek sampai sejauh ini ada sekitar 15 kontainer yang diperuntukan untuk mengamankan ketersediaan Jabodetabek, sekaligus antisipasi kemungkinan tingginya harga di lapangan.

"Sudah turun hari ini 15 kontainer dengam perkontainernya sekitar 28 ribu ton atau jika ditotal sekitar 420 ribu ton. Semua ini dalam rangka stabilisasi harga dan ketersediaan pasokan. Insyaallah cukup," karanya.

Terkait dengan hal ini, Asnawi menjelaskan bahwa DPP APDI bersama anggota telah membeli daging tersebut dengan cara patungan atau urunan dari masing-masing pasar dengan kapasitas dan kemampuan masing-masing anggota.

"Masing masing ada yang beli 3 ton sampai 5 ton dan tersebar di Pasar Enjo, Pasar Senen, Pasar Serdag, Pasar Rawabadak Jakata dan pasar lainnya yang tersebar di Jabodetabek. Yang pasti sampai lebaran nanti harga daging tetap 85 ribu," katanya.

Direktur PT. Indoguna Utama, Juard Effendi menambahkan bahwa harga daging sesuai dengan kesepakatan bersama pemerintah tetap di angka normal, yakni 80 ribu perkilogram. Kata dia, harga tersebut tidak akan berubah meski harga daging segat saat ini memcapai Rp 150 ribu.

"Saya komitmen dengan Pak Menteri (Syahrul Yasin Limpo) tidak akan menaikan harga. Kasian rakyat kalau harga naik. Dan saya juga bisa pastikan bahwa kebutuhan daging sampai lebaran aman dan cukup," tuturnya.

Sebelumnya Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH) terus melakukan pengawasan terpadu di Rumah Potong Hewan (RPH) Ruminansia jelang Idul Fitri 1442 H mendatang. Pengawasan dilakukan untu memastikan keamanan dan ketersediaan stok daging di lapangan. Kementan melakukan pengawasan terpadu untuk memastikan ketersediaan stok.

"Selama bulan Ramadan hingga menjelang Lebaran, Kementan melakukan pengawasan terpadu untuk memastikan ketersediaan stok produk pangan asal hewan strategis seperti daging sapi, daging ayam, dan telur ayam ras," kata Direktur Jenderal PKH, Nasrullah.

Adapun kegiatan pengawasan terpadu yang dilaksanakan itu melibatkan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian dan Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal serta Kementerian Agama dan Pemerintah Daerah di wilayah Jabodetabek. Selain di tingkat pusat, pengawasan terpadu juga dilaksanakan pemerintah daerah, dalam hal ini dinas yang membidangi fungsi peternakan dan kesehatan hewan Provinsi/Kabupaten/Kota di seluruh wilayah Indonesia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement