Jumat 07 May 2021 09:57 WIB

IDI Pusat Apresiasi Produk Eucalyptus Kementan

Penggunaan eukalyptus memberikan hasil signifikan pada pasien covid saat uji klinis

Badan Litbang Kementerian Pertanian mengembangkan formula eucalyptus Balitbangtan di fasilitas di Puslitbang Perkebunan, Bogor, Rabu (5/5).  Formula ini diuji dapat menurunkan jumlah partikel dan daya hidup virus SARS-CoV 2, serta mengurangi kerusakan sel akibat infeksi SARS-CoV-2 secara in vitro.
Foto: Kementan RI
Badan Litbang Kementerian Pertanian mengembangkan formula eucalyptus Balitbangtan di fasilitas di Puslitbang Perkebunan, Bogor, Rabu (5/5). Formula ini diuji dapat menurunkan jumlah partikel dan daya hidup virus SARS-CoV 2, serta mengurangi kerusakan sel akibat infeksi SARS-CoV-2 secara in vitro.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Daeng M Faqih mengapresiasi para peneliti eucalyptus di Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Kementan atas kolaborasi yang terjalin selama ini. Ia menegaskan bahwa IDI akan mendukung segala upaya-upaya inovasi dan penelitian yang ada.

"Saya kira penelitian Eucalyptus  ini contoh mendorong inovasi penelitian di indonesia yang baik," ujar Daeng, Rabu, 5 Mei 2021. Menurutnya, hasil penelitian yang dilakukan sangat luar biasa dan berkembang dengan sangat baik. Untuk itu, Daeng akan meminta kepada seluruh jajaran IDI, agar memberikan ruang bagi para peneliti dan dokter yang melakukan uji klinis untuk melakukan sosialisasi memberikan hasil-hasil penelitiannya.

"Kedepannya agar dokter seluruh Indonesia memahami bahwa ini penelitian sudah dilakukan sesuai prosedur," katanya.

Sementara itu, Pakar Obat Herbal Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (UI), Purwantyastuti memberikan penghargaan setinggi tingginya atas upaya penelitian tanaman indonesia ditengah kondisi pandemi yang terus berkepanjangan.

"Saya sangat menghargai penelitian ini. Tentunya selama satu tahun kerja keras akhirnya terbayarkan dengan sangat baik sampai ke uji klinis," katanya.

Karena itu, Purwantyastuti berharap semua hasil penelitian anak bangsa ini dapat bermanfaat bagi masyarakat Indonesia dan dunia, sehingga tanaman herbal di Indonesia semakin mendunia dan dilirik oleh dunia barat.

"Harapannya perjalannya berikutnya kita menunggu uji klinis lainnya dengan subjek yang lebih banyak di multisenter dan yang penting memilih tujuan penelitian yang terbaik, agar bisa dibuktikan secara langsung dan bisa diklaim manfaat," tuturnya.

Sebelumnya, dr Arif Santoso dari Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin mengatakan, penggunaan eukalyptus memberikan hasil yang signifikan pada pasien covid saat uji klinis. 

Hal ini terlihat dengan meningkatnya CT value secara signifikan pada  uji realtime PCR, sebagai representasi menurunnya viral load pada kelompok perlakuan  dibandingkan dengan kelompok kontrol. Selain itu  proporsi negatif COVID-19 pada kelompok perlakuan juga meningkat secara signifikan.

Eucalyptus formula Balitbangtan secara signifikan menurunkan sitokin proinflamatori(IL-6), meningkatkan proliferasi limfosit dan menurunkan NLR tanpa meningkatkan TGFb1.

Sementara itu, hasil penelitian BBLitvet Balitbangtan yang dilakukan di Laboratorium Biosafety Level 3/BSL-3 dengan memperhatikan biorisk dan biosafety yg maksimal,  secara umum telah menunjukkan bahan tunggal maupun formula eucalyptus Balitbangtan yang diuji, dapat menurunkan jumlah partikel dan daya hidup virus SARS-CoV 2, serta mengurangi kerusakan sel akibat infeksi SARS-CoV-2. Demikian juga uji toksisitas memberikan hasil yang baik.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement