Selasa 27 Oct 2020 12:16 WIB

Kementan: Food Estate Bakal Dibangun di Seluruh Indonesia

Saat ini, terdapat sejumlah proyek food estate yang tengah digarap.

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Friska Yolandha
Presiden Joko Widodo mengunjungi lokasi proyek food estate di Desa Belanti Siam, Kalimantan Tengah, Kamis (8/10). Pemerintah menyatakan proyek food estate atau lumbung pangan baru akan dibangun di seluruh wilayah Indonesia.
Foto: Sekretariat Negara
Presiden Joko Widodo mengunjungi lokasi proyek food estate di Desa Belanti Siam, Kalimantan Tengah, Kamis (8/10). Pemerintah menyatakan proyek food estate atau lumbung pangan baru akan dibangun di seluruh wilayah Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah menyatakan proyek food estate atau lumbung pangan baru akan dibangun di seluruh wilayah Indonesia. Konsep food estate dinilai mampu meningkatkan produksi pangan domestik sekaligus membantu petani untuk meningkatkan pendapatan lewat hilirisasi industri.

"Food estate akan dilaksanakan di seluruh Indonesia ini sesuai arahan Pak Mentan (Syahrul Yasin Limpo). Intinya ini adalah kegiatan paket lengkap menangani pertanian dari hulu ke hilir dengan korporasi," kata Direktur Perlindungan Tanaman Pangan, Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian, Edy Purnawan dalam sebuah webinar, Selasa (27/10).

Baca Juga

Saat ini terdapat sejumlah proyek food estate yang tengah digarap. Proyek terbesar yakni di Kalimantan Tengah seluas 30 ribu hektare yang mengawali fokus pada tanaman padi. Selanjutnya food estate di Sumatera Utara yang dikhususnya untuk komoditas hortikultura.

Selain itu, para BUMN klaster pangan juga tengah menggarap proyek food estate di Jawa Barat seluas 1.000 hektare dan tengah masuk masa pertanaman. "Ada juga di Sumba Tengah, NTT lalu di Pulau buru juga sedang dilaksanakan," kata Edy menambahkan.

Edy menegaskan, penekanan pembangunan food estate yakni pada hilirisasi hasil produksi petani. Sebab menurut pemerintah, keuntungan di hulu amat kecil sedangkan di hilir bisa 300 persen lebih tinggi. Adanya food estate, diharapkan petani yang selama ini membudidayakan komoditas pangan bisa mendapatkan keuntungan yang lebih besar.

Khusus pada proyek food estate di Kalimantan Tengah, Edy memastikan pembangunan dilakukan dengan sangat hati-hati karena beririsan langsung dengan lahan gambut.

Ia menegaskan, food estate tidak akan dibangun pada lahan gambut dalam dan sedang demi menjaga ekosistem lingkungan. Karena itu, keseimbangan tata air di lahan gambut bisa tetap terjaga dan kegiatan produksi pangan bisa berjalan.

Selain itu, status lahan yang digunakan juga harus bebas dari hutan atau kawasan yang dilindungi. "Kami sadari ada banyak tantangan, tapi dari pengalaman yang ada terbuka cara untuk mengoptimalisasikan lahan gambut," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement