Jumat 24 Apr 2020 11:40 WIB

Kementan: Integrator Mulai Serap Ayam Milik Peternak Mandiri

Saat ini ada 22 perusahaan besar yang akan membantu penyerapan ayam milik peternak

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Nidia Zuraya
Peternak memeriksa pakan ayam broiler di Bantul, Yogyakarta, Kamis (27/6/2019).
Foto: Republika/ Wihdan
Peternak memeriksa pakan ayam broiler di Bantul, Yogyakarta, Kamis (27/6/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Implemantasi kerja sama antara Kementerian Pertanian dan perusahaan perunggasan terintegrasi untuk menampung dan membeli livebird atau ayam ras hidup dari peternak mandiri mulai dijalankan. Saat ini ada 22 perusahaan besar yang akan membantu penyerapan livebird.

"Salah satunya, kemarin (22/4), PT Japfa Comfeed sudah membeli livebird di farm broiler peternak mandiri milik Sugeng Wahyudi (anggota GOPAN) di Dramaga Tanjakan Bogor,” ungkap I Ketut Diarmita, Dirjen PKH di Jakarta, Kamis (23/4).

Baca Juga

Ia menjelaskan, pembelian livebird oleh PT Japfa Comfeed sebanyak 1.920 ekor, dengan harga Rp 15.000 per kilogram dan akan didistribusikan ke RPH-U Parung–Ciomas, Bogor.

"Ini merupakan bagian dari komitmen perusahaan tersebut untuk membeli livebird sebanyak 700.000 ekor," katanya menambahkan.

Selain itu, di Jawa Tengah, PT Charoend Phokpand Indonesia sebagai salah satu integrator juga telah membeli ayam broiler dari Desa Ngabean Boja, Kendal.

Disebutkan bahwa jumlah ayam yang dibeli pada hari Rabu (22/4) lalu oleh PT CPI itu adalah sebanyak 4.000 ekor dengan harga 15.000 per kilogram berat hidup. Sementara harga kesepakatan PINSAR di pasaran adalah 10.000 per kg, jadi masih ada selisih Rp 5.000 yang bisa didapatkan peternak.

"Ayam yang dibeli di Kendal ini merupakan bagian dari komitmen 1 juta ekor ayam yang akan dibeli oleh PT CPI di Jawa Tengah, Jawa Barat, dan Jawa Timur," ujar Ketut terkait informasi ini.

Pembelian oleh PT CPI ditargetkan sebanyak 20.000 ekor per hari yang selanjutnya akan dipotong di RPH-U yang berada di Salatiga. Karkas yang dihasilkan akan diolah menjadi produk olahan ayam seperti nugget, sosis, dan dan produk olahan lainnya.

Direktur Perbibitan dan Produksi Ternak, Sugiono ketika dihubungi menjelaskan bahwa tujuan kerja sama untuk menyerap ayam broiler dari peternak mandiri tersebut antara lain adalah untuk membantu mengurangi suplai ayam ke pasar sehingga dapat menyeimbangkan supply-demand.

"Kita harapkan nantinya harga akan meningkat, dan para peternak bisa menikmati hasil usahanya," tuturnya.

Lebih lanjut Sugiono meminta agar semua pemangku kepentingan dapat saling membantu dan berbagi dalam situasi sulit saat ini, khususnya membantu peternak mandiri melalui fasilitasi pemasaran.

Sebelumnya, pada hari Senin (20/4) di Kantor Pusat Kementerian Pertanian telah diselenggarakan Penandatanganan Kerjasama dengan PT. Universal Agri Bisnisindo, Gabungan Organisasi Peternak Ayam Nasional (GOPAN) dan Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat (PINSAR) dalam pembelian ayam ras siap potong

"Saat ini sudah 22 perusahaan besar yang akan membantu penyerapan livebird sebanyak 4.119.000 ekor di Pulau Jawa," ujrnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement