Kamis 14 Jan 2021 16:00 WIB

Investasi Sektor EBTKE 2020 Capai 1,36 Miliar Dolar AS

Investasi di bidang EBTKE didominasi pembangunan PLTA.

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Friska Yolandha
Aktivitas pembangunan Bendungan Leuwikeris di Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Senin (29/6/2020). Pembangunan Bendungan Leuwikeris yang berbatasan dengan Kabupaten Ciamis itu nantinya akan menampung  81,44 juta meter kubik air sebagai sumber irigasi lahan seluas 11.950 hektare serta dijadikan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA), obyek wisata dan juga konservasi air tanah. Pembangunan sudah mencapai 54 persen dengan target rampung pada 2021 mendatang. ANTARA FOTO/Adeng Bustomi/pras.
Foto: Antara/Adeng Bustami
Aktivitas pembangunan Bendungan Leuwikeris di Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Senin (29/6/2020). Pembangunan Bendungan Leuwikeris yang berbatasan dengan Kabupaten Ciamis itu nantinya akan menampung 81,44 juta meter kubik air sebagai sumber irigasi lahan seluas 11.950 hektare serta dijadikan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA), obyek wisata dan juga konservasi air tanah. Pembangunan sudah mencapai 54 persen dengan target rampung pada 2021 mendatang. ANTARA FOTO/Adeng Bustomi/pras.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian ESDM mencatat realisasi investasi di sektor energi baru terbarukan pada 2020 kemarin mencapai 1,36 miliar dolar AS. Angka ini memang tidak mencapai target yang ditetapkan di awal tahun dikarenakan adanya dampak pandemi covid-19.

Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM, Dadan Kusdiana menjelaskan capaian di 2020 banyak didominasi dari investasi pembangunan PLTA. Selain itu, pengembangan pembangkit bahan bakar nabati juga menarik investasi di tahun ini. 

Baca Juga

Sayangnya, tak semua proyek pembangkit selesai pada tahun ini disebabkan oleh pandemi. Hal ini mempengaruhi realisasi investasi tahun ini.

"Realisasi investasi di tahun ini memang hanya 1,36 miliar dolar AS. Tapi saya kira ini cukup baik ya di tengah kondisi pandemi. Memang di awal, kami mentargetkan investasi bisa mencapai 2,02 miliar dolar AS," ujar Dadan di Kementerian ESDM, Kamis (14/1).

Dadan menjelaskan investasi yang berhasil dikantongi pemerintah pada tahun lalu sejalan dengan jumlah pembangkit EBT yang beroperasi pada tahun ini. Tambahan kapasitas dari pembangkit baru di 2020 kemarin sebesar 176 MW.

Ia merinci tambahan pembangkit tersebut berasal dari PLTA Poso sebesar 66 MW, PLTBm Merauke sebesar 3,5 MW, PLTM Sion 12,1 MW dan PLTS Atap sebesar 13,4 MW.

"Dari tambahan kapasitas tersebut maka di 2020 kapasitas terpasang pembangkit EBT sebesar 10,4 ribu MW," ujar Dadan.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement