Sabtu 04 Apr 2020 09:21 WIB

Pasokan LPG 3 Kg Jabodetabek Ditambah 50 Persen

Dalam kondisi normal, rata-rata penyaluran LPG 3 kg mencapai 1,2 juta tabung per hari

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Friska Yolandha
Pekerja menurunkan tabung gas LPG 3 kilogram di gudang distributor di Taktakan, Serang, Banten, Senin (9/3). PT Pertamina (Persero) melalui Marketing Operation Region (MOR) III Jawa bagian Barat, menambah pasokan LPG subsidi 3 kilogram (Kg) di wilayah Jabodetabek
Foto: Antara/Weli Ayu Rejeki
Pekerja menurunkan tabung gas LPG 3 kilogram di gudang distributor di Taktakan, Serang, Banten, Senin (9/3). PT Pertamina (Persero) melalui Marketing Operation Region (MOR) III Jawa bagian Barat, menambah pasokan LPG subsidi 3 kilogram (Kg) di wilayah Jabodetabek

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pertamina (Persero) melalui Marketing Operation Region (MOR) III Jawa bagian Barat, menambah pasokan LPG subsidi 3 kilogram (Kg) di wilayah Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang Raya, dan Bekasi). Penambahan pada April ini mencapai 50 persen. 

Pasokan fakultatif atau penambahan alokasi bersifat situasional menyusul imbauan untuk tetap di rumah oleh pemerintah setempat. Selain suplai regular tersebut, pasokan tambahan lebih dari 1,8 juta tabung LPG subsidi ini disuplai secara bertahap pada bulan April 2020.

Baca Juga

Di wilayah Jabodetabek, pada kondisi normal rata-rata penyaluran LPG 3Kg mencapai 1,2 juta tabung per hari. “Kami memperkirakan adanya peningkatan kebutuhan LPG karena sebagian besar masyarakat kini berada di rumah sehingga aktivitas memasak juga bertambah. Melihat situasi tersebut, kami melakukan penambahan pasokan LPG subsidi untuk mempermudah masyarakat,” jelas Unit Manager Communication Relations & CSR MOR III Dewi Sri Utami, Sabtu (4/4).

Di Jakarta, total penambahan mencapai 150 ribu tabung LPG 3 kg. Sementara di Tangerang Raya (Kota Tangerang Selatan, Kota dan Kab Tangerang) akan ditambah hingga 490 ribu tabung LPG 3 kg. 

Sedangkan, Bogor, Depok, dan Bekasi (Kota dan Kabupaten) berturut-turut memiliki pasokan fakultatif sebesar 67 ribu, 31 ribu, dan 1 juta tabung gas melon. 

Berdasarkan pantauan, beberapa wilayah memberlakukan isolasi daerah sehingga pergerakan masyarakat lebih terbatas. Akibatnya, terdapat kenaikan kebutuhan di sektor rumah tangga karena LPG 3 kg digunakan untuk memasak.

Di sisi lain, kebutuhan LPG subsidi untuk warung-warung usaha mikro menurun karena masyarakat telah memasak di rumah. Untuk mengantisipasi hal ini, Pertamina memastikan suplai LPG ke agen maupun pangkalan LPG tetap berjalan lancar dan dapat memenuhi kebutuhan warga.

LPG 3 kg merupakan LPG subsidi yang peruntukannya diatur dalam Peraturan Presiden No. 104/2007 dan Peraturan Menteri ESDM No. 21/2007 tentang Penyediaan, Pendistribusian dan Penetapan Harga.

"Pada aturan tersebut tertuang jelas bahwa alokasinya hanya ditujukan bagi rumah tangga pra sejahtera, yakni yang memiliki penghasilan di bawah Rp1,5 juta per bulan, serta kegiatan usaha kecil dan mikro," katanya. 

Dewi menegaskan, masyarakat yang berhak dapat membeli LPG subsidi dengan mudah di agen dan pangkalan LPG, yang tersebar hingga seluruh desa dan kecamatan. Dengan membeli di pangkalan resmi Pertamina, masyarakat akan memperoleh harga sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET) berdasar SK Bupati atau Walikota setempat, serta terjamin keasliannya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement