Senin 30 Jan 2023 19:27 WIB

WSKT Raih Kontrak Rp 111 M Bangun Pelabuhan Perikanan di Morotai

SKPT Morotai mempermudah pengiriman ikan ke negara-negara Asean hingga Jepang.

Pekerja mendorong gerobak yang berisikan ikan usai dibongkar muat di pelabuhan perikanan (ilustrasi). PT Waskita Karya (Persero) Tbk atau WSKT meraih kontrak senilai Rp 111 miliar untuk mengerjakan proyek Pembangunan Prasarana dan Sarana Pelabuhan Perikanan Daeo Majiko Sentra Kelautan Perikanan Terpadu (SKPT) di Kecamatan Morotai Selatan, Kabupaten Pulau Morotai, Provinsi Maluku Utara.
Foto: ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
Pekerja mendorong gerobak yang berisikan ikan usai dibongkar muat di pelabuhan perikanan (ilustrasi). PT Waskita Karya (Persero) Tbk atau WSKT meraih kontrak senilai Rp 111 miliar untuk mengerjakan proyek Pembangunan Prasarana dan Sarana Pelabuhan Perikanan Daeo Majiko Sentra Kelautan Perikanan Terpadu (SKPT) di Kecamatan Morotai Selatan, Kabupaten Pulau Morotai, Provinsi Maluku Utara.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Waskita Karya (Persero) Tbk atau WSKT meraih kontrak senilai Rp 111 miliar untuk mengerjakan proyek Pembangunan Prasarana dan Sarana Pelabuhan Perikanan Daeo Majiko Sentra Kelautan Perikanan Terpadu (SKPT) di Kecamatan Morotai Selatan, Kabupaten Pulau Morotai, Provinsi Maluku Utara.

SVP Corporate Secretary Waskita Ermy Puspa Yunita dalam keterangan di Jakarta, Senin (30/1/2023), mengatakan, SKPT Morotai ini akan menjadi pemasok ikan yang sangat strategis dari Indonesia. Lokasinya berada di Pulau Morotai, bagian utara Maluku, terletak di tiga wilayah pengelolaan perikanan Indonesia.

Baca Juga

"Tentunya akan mempermudah pengiriman ikan yang targetnya ke negara-negara Asia Tenggara hingga Jepang," kata Ermy.

Dia berharap pembangunan ini bisa mendongkrak produktivitas ribuan nelayan di Kabupaten Pulau Morotai, yang sebagian besar merupakan nelayan tradisional. Keberadaan fasilitas perikanan yang terintegrasi dari hulu hingga hilir ini diharapkan dapat menjaga ketahanan pangan, meningkatkan konsumsi ikan di masyarakat, mendorong pendapatan devisa melalui ekspor ikan, meningkatkan pendapatan masyarakat, serta mengelola tata niaga sektor kelautan dan perikanan.

Dia menyampaikan proyek ini rencananya akan dikerjakan selama 450 hari, dengan lingkup pekerjaan meliputi persiapan, pembangunan ice flake machine, gudang, integrated cold storage, barak nelayan, kantor SKPT, lods ikan, gedung kuliner, serta mess pegawai. Kemudian, juga meliputi seawall, dewatering, rumah pompa, pekerjaan sarana dan prasarana kawasan, pekerjaan elektrikal kawasan, pekerjaan plumbing and fire fighting kawasan, serta rehabilitasi tempat pelelangan ikan (TPI). Selain itu, juga akan dibangun instalasi pengolahan, tempat pendaratan ikan dan pemberhentian kapal nelayan, serta cold storage yang memiliki kapasitas ratusan ton.

Penandatanganan kontrak dilakukan antara Pejabat Penandatanganan Kontrak Kementerian Kelautan dan Perikanan Tri Aris Wibowo dengan SVP Infrastructure III Division Waksita Karya Dhetik Ariyanto.

 

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement