Kamis 01 Sep 2022 18:13 WIB

Menteri Erick Dorong UMKM Isi Kebutuhan Barang dan Jasa Perusahaan BUMN

Menteri BUMN Erick Thohir dorong UMKM masuk e-katalog agar dilirik BUMN

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Christiyaningsih
Menteri BUMN Erick Thohir menekankan pentingnya UMKM dalam konstelasi perekonomian nasional dalam kick-off 30.000 UMKM BUMN Go Online yang diselenggarakan pada Senin (29/8/2022) di Tennis Indoor Senayan, Jakarta
Foto: Dok Republika
Menteri BUMN Erick Thohir menekankan pentingnya UMKM dalam konstelasi perekonomian nasional dalam kick-off 30.000 UMKM BUMN Go Online yang diselenggarakan pada Senin (29/8/2022) di Tennis Indoor Senayan, Jakarta

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri BUMN Erick Thohir menyatakan, seluruh pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah harus bisa masuk kereta transformasi teknologi. Ia menambahkan, fokus pemerintah bukan hanya meningkatkan ekosistem digital tapi secara spesifik menyasar UMKM lokal.

"Untuk khusus mengembangkan karpet merah bagi UMKM lokal mengisi kebutuhan barang dan jasa bagi perusahaan-perusahaan BUMN," ujarnya saat hadir secara virtual di pembukaan Indonesia Digital Meetup 2022 di Jakarta, Kamis (1/9/2022). Alasan itulah yang melatarbelakangi program Pasar Digital (PaDi) UMKM.

Baca Juga

Dirinya menuturkan, program PaDi UMKM telah menjembatani para pelaku usaha mikro kecil dan menengah masuk ke ekosistem pengadaan BUMN. Sampai Juni 2022, total UMKM yang bergabung ke PaDi sekitar 12.960 UMKM dengan nilai transaksi Rp 18 triliun.

BUMN dan Himbara, lanjut dia, juga akan menyalurkan pembiayaan untuk terus mendorong UMKM naik kelas. Saat ini pelaku UMKM mencapai 65 juta.

Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menargetkan satu juta produk Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) bisa masuk ke e-katalog. Melalui e-katalog, pemerintah diwajibkan membeli berbagai produk UMKM demi mendorong barang lokal sekaligus meningkatkan perekonomian nasional.

Ia menyebutkan saat ini baru sekitar 600 ribuan produk UMKM yang sudah masuk e-katalog. "Masih ada sekitar 400 ribuan lagi. Kita berusaha jemput bola karena sebagian pelaku UMKM masih belum yakin kalau masuk e-katalog ada yang beli," ujarnya kepada wartawan usai pembukaan Indonesia Digital Meetup 2022 di Gedung Smesco, Jakarta, Kamis (1/9/2022).

Pemerintah, lanjutnya, ingin memastikan pengadaan secara konvensional bergeser ke pengadaan secara elektronik. Maka ia menegaskan, penting bagi para UMKM di Tanah Air mendaftarkan produk di e-katalog pemerintah pusat, pemerintah daerah, maupun Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement