Ahad 29 May 2022 14:32 WIB

Wapres Dorong Pengembangan Tanaman Hias Lokal Sebagai Komoditas Ekspor Potensial

Tahun 2021 tercatat ekspor tanaman hias mengalami pertumbuhan hingga 98 persen

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Gita Amanda
Wakil Presiden Maruf Amin mendorong pengembangan usaha tanaman hias lokal sebagai komoditas ekspor potensial. (ilustrasi).
Foto: Dok Republika
Wakil Presiden Maruf Amin mendorong pengembangan usaha tanaman hias lokal sebagai komoditas ekspor potensial. (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Maruf Amin mendorong pengembangan usaha tanaman hias lokal sebagai komoditas ekspor potensial. Ini karena, pada tahun 2021 tercatat ekspor tanaman hias mengalami pertumbuhan hingga 98 persen atau mencapai lebih dari 17 juta dolar AS.

Seiring dengan tren tanaman hias yang semakin tinggi peminatnya, kata Wapres, diperlukan adanya dorongan untuk terus mengembangkan usaha tanaman hias, baik untuk memenuhi pasar di dalam negeri maupun mancanegara.

Baca Juga

"Mari kita majukan tanaman hias kita dengan memenuhi kebutuhan tanaman hias dari dalam negeri sendiri, bahkan justru kita harus mengekspor tanaman ini ke mancanegara," kata Wapres saat memberikan sambutannya dalam acara Pembukaan Kontes Nasional Aglaonema Nusantara melalui konferensi video, Ahad (29/5/2022).

Wapres mengatakan, tingginya minat tanamah hias salah satunya disebabkan karen pandemi Covid-19 yang membuat masyarakat mencari cara untuk dapat mengatasi kepenatan dalam mengisi kegiatan selama di rumah saja, salah satunya dengan merawat tanaman hias.

Wapres menuturkan tanaman hias selain memiliki potensi ekonomi, proses pembudidayaannya juga turut menjadi upaya menjaga kelestarian tanaman hias itu sendiri. "Selain mempunyai potensi ekonomi yang besar, upaya pemenuhan kebutuhan tanaman hias dalam negeri menjadi proses pembudidayaan berbagai tanaman hias dalam menjaga kelestariannya," ujarnya.

Lebih jauh, Wapres menyebutkan salah satu tanaman hias yang berpotensi untuk dikembangkan yaitu Aglaonema, ditambah dengan dukungan lingkungan Indonesia yang beriklim tropis. Karena itu, Aglaonema sangat potensial untuk dikembangkan di dalam negeri.

“Potensi dalam negeri sangat memungkinkan apabila ada upaya untuk mengembangkannya. Pemerintah berharap agar para petani Aglaonema dapat berkembang maju,” imbuh Wapres.

Seiring dengan kebutuhannya setiap bulan, Wapres menyampaikan harapan pemerintah terhadap pengembangan Aglaonema oleh petani dapat terus meningkat. "Pemerintah berharap agar para petani Aglaonema ini dapat berkembang maju, sehingga kebutuhan setiap bulan, sekitar 600 ribu pohon dapat kita penuhi," ujar Wapres.

Untuk itu, Wapres menekankan pentingnya peningkatan kualitas SDM pengembangan inovasi, serta kolaborasi lintas sektor khususnya dalam pendampingan kepada petani Aglaonema.

“Kolaborasi antara berbagai pemangku kepentingan juga tidak kalah penting untuk memajukan sektor ini, di antaranya untuk keperluan pelatihan dan pendampingan kepada para petani hias Aglaonema,” pungkasnya.

Sebelumnya, Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat Asosiasi Aglaonema Nusantara Agus Cholik mengajak seluruh penggiat Aglaonema untuk berkolaborasi memajukan Aglaonema Indonesia.

“Kami berharap dengan kondisi ini, seperti berkolaborasi bersama antara pemerintah, stakeholder di Asosiasi Aglaonema Nusantara. Dan seluruh penggiat, mari bersama-sama untuk kita ciptakan swasembada Aglaonema di Indonesia,” ujar Agus.

Kontes Aglaonema Nusantara merupakan kompetisi yang diselenggarakan oleh Asosiasi Aglaonema Nusantara (ASA), yang menilai Aglaonema dari berbagai kelas, seperti kelas jouvenille, kelas tunggal dewasa, hingga kelas majemuk.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement