Sabtu 21 May 2022 16:28 WIB

Antam Catatkan Pertumbuhan Laba 132 Persen pada Kuartal I 2022

Penjualan emas menjadi kontributor terbesar laba Antam dengan porsi 60 persen.

Pramuniaga menunjukkan emas untuk investasi atau batangan Antam di sebuah gerai emas di Malang, Jawa Timur, Kamis (10/3/2022). PT Aneka Tambang Tbk (Antam) mencatatkan pertumbuhan laba sebesar Rp 1,47 triliun pada kuartal I 2022 atau tumbuh 132 persen.
Foto: ANTARA/Ari Bowo Sucipto
Pramuniaga menunjukkan emas untuk investasi atau batangan Antam di sebuah gerai emas di Malang, Jawa Timur, Kamis (10/3/2022). PT Aneka Tambang Tbk (Antam) mencatatkan pertumbuhan laba sebesar Rp 1,47 triliun pada kuartal I 2022 atau tumbuh 132 persen.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Aneka Tambang Tbk (Antam) mencatatkan pertumbuhan laba Rp 1,47 triliun pada kuartal I 2022 atau tumbuh 132 persen dari laba tahun berjalan yang hanya Rp 630,38 miliar pada periode yang sama tahun lalu. Sekretaris Perusahaan Antam Syarif Faisal Alkadrie mengatakan, pencapaian kinerja positif itu tidak terlepas dari upaya perseroan melakukan inovasi produksi dan penjualan serta implementasi kebijakan strategis dalam pengelolaan biaya yang tepat dan efisien.

"Pada 2022, Antam fokus pada strategi untuk mengembangkan basis pelanggan di dalam negeri terutama pemasaran produk emas, bijih nikel, dan bauksit seiring pertumbuhan tingkat penyerapan pasar dalam negeri," kata Syarif dalam keterangan yang dikutip di Jakarta, Sabtu (21/5/2022).

Baca Juga

Sepanjang Januari hingga Maret 2022, emiten dengan kode saham ANTM ini mencatat total penjualan bersih Rp 9,75 triliun atau meningkat enam persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu Rp 9,21 triliun. Syarif menjelaskan, penjualan bersih domestik menjadi penyumbang capaian yang dominan Rp 7,42 triliun atau 76 persen dari total penjualan bersih Antam pada kuartal I 2022.

Berdasarkan segmentasi komoditas, penjualan emas menjadi kontributor terbesar dengan porsi 60 persen terhadap total penjualan bersih sebesar Rp 5,88 triliun, disusul feronikel dengan angka penjualan Rp 1,86 triliun (19 persen), bijih nikel Rp 1,62 triliun (17 persen), serta segmen bauksit dan alumina Rp 299,40 miliar (3 persen).

Pada kuartal I 2022, Antam mencatatkan total volume produksi emas dari tambang Pongkor dan Cibaliung seberat 390 kilogram atau tumbuh 28 persen dari tingkat produksi emas sepanjang kuartal I 2021 sebesar 290 kilogram. 

Syarif mengatakan, perseroan kembali fokus dalam pengembangan basis pelanggan logam mulia di pasar dalam negeri pada tahun ini. Hal tersebut seiring meningkatnya kesadaran masyarakat dalam berinvestasi emas serta pertumbuhan permintaan emas di pasar domestik. "Kinerja penjualan emas Antam pada kuartal I 2022 mencapai 6.575 kilogram," ujarnya.

Dari sisi segmen nikel, Antam mencatatkan pertumbuhan kinerja positif dengan volume produksi feronikel 5.681 ton dan penjualan 5.660 ton. Nilai penjualannya, naik 51 persen dari sebelumnya Rp 1,23 triliun pada kuartal I 2021 menjadi Rp 1,86 triliun pada kuartal I 2022.

Untuk bauksit, Antam mencatatkan volume produksi yang digunakan sebagai bahan baku bijih pabrik Chemical Grade Alumina (CGA) serta penjualan kepada pihak ketiga sebesar 469.332 wet metric ton (wmt) dengan capaian total volume penjualan bauksit mencapai 102.373 wmt.

Sementara itu, volume produksi alumina tercatat mencapai 33.830 ton pada kuartal I 2022 atau tumbuh 121 persen dari volume produksi pada periode yang sama tahun lalu sebesar 15.315 ton. Volume penjualan produk alumina mencapai 34.822 ton relatif stabil dibandingkan penjualan kuartal I 2021 sebesar 34.314 ton.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement