Ahad 15 May 2022 17:10 WIB

Bidik Milenial, BTN Target Transaksi KPR Rp 1,5 Triliun

BTN menggelar Indonesia Property Expo dengan menggandeng 41 developer.

Rep: Novita Intan/ Red: Friska Yolandha
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk kembali menggelar Indonesia Property Expo 2022 secara langsung setelah tahun sebelumnya dilakukan secara virtual.
Foto: dok istimewa
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk kembali menggelar Indonesia Property Expo 2022 secara langsung setelah tahun sebelumnya dilakukan secara virtual.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk kembali menggelar Indonesia Property Expo secara langsung setelah tahun sebelumnya dilakukan secara virtual. Indonesia Property Expo atau IPEX ke 38 tersebut akan dilaksanakan pada tanggal 15 Mei hingga 22 Mei.

Direktur Utama BTN, Haru Koesmahargyo mengatakan pameran tersebut melibatkan 41 developer/pengembang. Mereka terdiri dari 11 pengembang subsidi dan 30 pengembang nonsubsidi. 

Baca Juga

"Seiring dengan pemulihan ekonomi nasional yang terus meningkat dan masih tingginya kebutuhan rumah masyarakat," ujarnya saat acara IPEX, Ahad (15/5/2022).

Haru berharap IPEX kali ini dapat menggaet masyarakat khususnya milenial untuk membeli rumah. Sebab, berdasarkan survey IPEX Loyalty Member (ILM) kepada 3.600 calon pembeli rumah bahwa sebanyak 78,9 persen calon merupakan milenial dan sebanyak 89,6 persen merupakan pembeli rumah pertama ditempati dengan lokasi favorit di Jabodetabek yaitu Tangerang, Jakarta, Bogor, Depok, Bekasi, serta Kawasan Bintaro, Serpong dan sekitarnya.

Pada pameran yang digelar hingga 22 Mei 2022 tersebut, BTN menawarkan program suku bunga promosi mulai 2,2 persen, bebas biaya provisi, biaya administrasi dan bebas biaya appraisal untuk KPR Non Subsidi. Selain suku bunga promo tersebut, BTN tetap hadir dengan produk KPR andalannya, KPR Subsidi, KPR  BTN Gaess For Millenial, KPR BTN Hits dan lain sebagainya. 

IPEX yang menjadi ajang rutin BTN tersebut ditargetkan dapat menarik 50 ribu pengunjung selama delapan hari pameran dengan target potensi ijin prinsip sebesar Rp 1,5 triliun dengan rincian untuk KPR non subsidi senilai Rp 900 miliar, sementara KPR Subsidi sebesar Rp 300 miliar dan KPR Syariah sebesar Rp 300 miliar. 

“Sementara target booking KPR, Kami menargetkan sebesar Rp 200 miliar dengan rincian KPR Non-Subsidi sebesar Rp 120 miliar, KPR Subsidi Rp 40 miliar dan sharia Rp 40 miliar,” katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement