Senin 24 Jan 2022 23:06 WIB

Kacang Koro Pedang Dinilai Bisa Jadi Alternatif Kedelai

Kacang koro pedang jadi jawaban dari ketergantungan impor kedelai.

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Fuji Pratiwi
Kacang koro pedang. Kacang koro pedang dinilai bisa jadi alternatif atas ketergantungan atas kedelai impor.
Foto: Kementan
Kacang koro pedang. Kacang koro pedang dinilai bisa jadi alternatif atas ketergantungan atas kedelai impor.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengatakan, kacang koro pedang dapat menjadi alternatif pengganti kedelai yang digunakan sebagai bahan baku pembuatan tempe dan tahu. Menurutnya, ini juga dapat menjadi jawaban dari ketergantungan impor kedelai yang saat ini terjadi di Indonesia. 

"Kita selama ini makan tempe dan tahu sebagai sumber protein, tapi ironinya kedelai ini diimpor 2,5 juta sampai 3 juta ton per tahunnya. Kita lihat sekarang kacang koro punya potensi sebagai substisusi impor. Ini per satu hektare (ha) saja dapat memproduksi 5 ton dan kalau mau substitusi 1 juta ton itu hanya butuh 200 ribu sampai 250 ribu ha," ungkap Teten dalam acara Kick Off Penanaman Kacang Koro Pedang Bersama Koperasi Paramasera yang dilanjutkan dengan Dialog bersama Petani dan Pengurus Kopti (Koperasi Produsen Tahu Tempe Indonesia) dan Gakoptindo (Gabungan Koperasi Produsen Tempe Tahu Indonesia) di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Senin (24/1/2022). 

Baca Juga

Ia menambahkan, kacang koro pedang yang diolah menjadi tempe bahkan sudah dinikmati langsung oleh Presiden Joko Widodo. Maka, Kabupaten Sumedang akan dijadikan sebagai pilot project pengembangan kacang koro pedang yang diharapkan nantinya akan menjadi salah satu komoditas strategis penunjang ketahanan pangan di Indonesia. 

Teten menargetkan, pada 2022 ini akan tertanam kacang koro pedang di lahan seluas 100 ha yang terdapat di Kabupaten Sumedang. Setelah pilot project itu berlangsung, tahun depan akan dilakukan scalling up terhadap penanaman kacang koro pedang ini karena Kabupaten Sumedang sendiri memiliki potensi lahan hampir 1.000 ha yang dapat dipergunakan. 

"Jadi nanti setelah ini ditanami, akan diserap oleh koperasi yang menjadi offtaker. Jadi ada kepastian bagi para petani yang mereka tanam akan terserap. Bapak Presiden bahkan sudah mencoba ini dan tertarik dalam pengembangan ekosistem kacang koro pedang ini," tuturnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement