Senin 27 Dec 2021 13:15 WIB

BTN Ajukan Permintaan Kuota FLPP 200 Ribu Unit

BTN telah menyalurkan KPR Sejahtera FLPP sebanyak 117.699 unit senilai Rp 17,15 T.

Rep: Novita Intan/ Red: Friska Yolandha
Warga berada di kampung nelayan pesisir Pantai Pantura, Mauk, Tangerang, Banten, Rabu (22/12). PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk mengajukan permintaan kuota fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP) sebanyak 200 ribu unit pada 2022.
Foto: ANTARA/Muhammad Iqbal
Warga berada di kampung nelayan pesisir Pantai Pantura, Mauk, Tangerang, Banten, Rabu (22/12). PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk mengajukan permintaan kuota fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP) sebanyak 200 ribu unit pada 2022.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk mengajukan permintaan kuota fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP) sebanyak 200 ribu unit pada 2022. Hal ini seiring kesiapan perseroan menjadi mitra BP Tapera dalam mempercepat penyaluran KPR Sejahtera pada 2022.

Direktur Consumer and Commercial Lending BTN Hirwandi Gafar mengatakan perseroan telah menyalurkan KPR Sejahtera FLPP sebanyak 117.699 unit dengan nilai kredit sebesar Rp 17,15 triliun.

Baca Juga

“Angka ini lebih tinggi dari tahun lalu, karena tahun 2022, Insya Allah, BTN semakin siap karena sudah banyak improvement dari business process yang telah dijalankan perseroan, misalnya sentralisasi lending process dan commercial banking center,” ujarnya dalam keterangan resmi, Senin (27/12).

Selain itu, lanjut Hirwandi, aplikasi KPR online perseroan diklaim telah semakin mantap, yaitu BTN Properti. Hal yang sama inovasi produk dan program KPR BTN yang juga semakin menarik.

Tak hanya itu, BTN juga gencar berkolaborasi dengan developer untuk menciptakan sinergi pemasaran dengan mempertemukan supply and demand melalui media marketing bersama ke berbagai instansi, serta melakukan pemasaran kepada instansi yang memiliki potensi penyaluran pembiayaan perumahan.

“Kami membuka kerja sama dengan seluruh stakeholder properti untuk memperluas dan memudahkan akses masyarakat dalam mendapatkan pembiayaan perumahan,” ucapnya.

Sementara itu Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) menargetkan pembiayaan sebanyak 309 ribu rumah subsidi. Hal ini seiring BP Tapera menjadi operator investasi pemerintah dalam mengelola dana fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP) mulai tahun depan.

Komisioner BP Tapera Adi Setianto memastikan pembiayaan rumah subsidi berjalan maksimal dan akurat pada tahun depan.

“Kami akan bekerja semaksimal mungkin dalam menyalurkan pembiayaan 309 ribu rumah subsidi atau yang dikenal dengan sebutan KPR Sejahtera pada 2022. Sesuai amanat, penyaluran rumah subsidi harus akurat, para penerima adalah mereka yang sesuai ketentuan,” ujarnya saat konferensi pers.

Menurutnya BP Tapera juga menyalurkan subsidi bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) berskema FLPP. Saat ini BP Tapera juga membiayai kebutuhan hunian anggota Tapera, yakni aparatur sipil negara (ASN).

“Khusus pembiayaan subsidi berskema FLPP, pada 2022, targetnya sebanyak 200 ribu unit senilai Rp 23 triliun,” ucapnya.

Lalu, pembiayaan rumah bagi anggota Tapera, tambahnya, ditargetkan sebanyak 109 ribu unit. Saat ini BP Tapera mengelola dua jenis dana, yakni tabungan perumahan rakyat (Tapera) dan dana FLPP yang bersumber dari APBN. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement