Jumat 08 Oct 2021 15:43 WIB

Atasi Backlog, BTN Bidik Target 1,2 Juta Rumah Sampai 2025

Kebutuhan perumahan bertambah sekitar 500 ribu per tahun.

Rep: Novita Intan/ Red: Friska Yolandha
Seorang pekerja mengangkut material bangunan di proyek pembangunan perumahan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) di Sigi, Sulawesi Tengah, Sabtu (31/7). PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk menargetkan pembiayaan perumahan sebanyak 1,2 juta dalam lima tahun periode 2021 sampai 2025.
Foto: ANTARA/Basri Marzuki
Seorang pekerja mengangkut material bangunan di proyek pembangunan perumahan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) di Sigi, Sulawesi Tengah, Sabtu (31/7). PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk menargetkan pembiayaan perumahan sebanyak 1,2 juta dalam lima tahun periode 2021 sampai 2025.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk menargetkan pembiayaan perumahan sebanyak 1,2 juta dalam lima tahun periode 2021 sampai 2025. Hal ini untuk meningkatkan ketersediaan rumah bagi masyarakat.

Direktur Risk Management and Transformation BTN Setiyo Wibowo mengatakan perseroan berupaya membantu pemerintah untuk menggencarkan program sejuta rumah. Adapun langkah ini untuk mengatasi selisih antara kebutuhan rumah dan persediaan atau backlog perumahan di Indonesia.

Baca Juga

Planning jangka panjang sampai 2025 target menyalurkan 1,2 juta rumah termasuk pembangunan dan KPR,” ujarnya saat konferensi pers di Plataran Dharmawangsa, Jumat (8/10).

Menurutnya usulan yang awal yang disampaikan, KPR yang disalurkan, yaitu secara total 1,2 juta unit dengan proyeksi 167 ribu unit pada 2021, 199 ribu unit pada 2022, 229 ribu unit pada 2023, 277 ribu unit pada 2024, dan 334 ribu unit pada 2025.

“Sejalan dengan RPJM bahwa setiap tahun 200-300 ribu unit rumah sampai 2025 akan menyalurkan 1,2 juta rumah,” ucapnya.

Sebelumnya Wakil Presiden Ma'ruf Amin menilai perlunya upaya meningkatkan ketersediaan rumah bagi bagi masyarakat. Ini karena selisih antara kebutuhan rumah dan persediaan (backlog) perumahan masih cukup tinggi di Indonesia.

"Angka backlog perumahan masih cukup tinggi. Jumlahnya mencapai tidak kurang dari 11 juta. Sementara itu, kebutuhan perumahan bertambah sekitar 500 ribu per tahun," kata Wapres dikutip dari akun Youtube Sekretariat Wakil Presiden saat membuka Program Mondok The Series, Jumat.

Karena itu, pemerintah terus menggencarkan program satu juta rumah yang dimulai sejak 2015 untuk mengatasi backlog perumahan tersebut. Berdasarkan data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), hingga 30 September 2021, capaian Program Sejuta Rumah (PSR) telah mencapai 763.127 unit di seluruh Indonesia. Bahkan, kata Wapres, program ini akan terus dilanjutkan di tengah kondisi pandemi Covid-19.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement