Kamis 23 Sep 2021 22:50 WIB

Wantannas Apresiasi Sistem Manajemen Keamanan Pupuk Kaltim

Pupuk Kaltim merupakan salah satu objek vital nasional.

Rep: Muhammad Nursyamsi / Red: Satria K Yudha
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) melakukan kunjungan ke PT Pupuk Kalimantan Timur (Kaltim) guna memastikan stok dan meningkatkan kapasitas serta kualitas pupuk untuk peningkatan produktivitas komoditas pertanian, Jumat (10/9).
Foto: Kementan
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) melakukan kunjungan ke PT Pupuk Kalimantan Timur (Kaltim) guna memastikan stok dan meningkatkan kapasitas serta kualitas pupuk untuk peningkatan produktivitas komoditas pertanian, Jumat (10/9).

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Tim Kajian Daerah (Kajida) Dewan Ketahanan Nasional (Wantannas) mengapresiasi manajemen keamanan PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) atas implementasi Sistem Manajemen Keamanan Rantai Pasokan berbasis ISO 28000:2007 / SNI ISO 28000:200. Pupuk Kaltim telah menerapkan Electronic Security System (ESS) dan pemetaan zonasi wilayah, untuk mengantisipasi berbagai potensi ancaman secara internal maupun ekternal. 

Deputi Pengembangan Setjen Wantannas Laksma TNI Rusmana mengungkapkan, salah satu tugas dan fungsi Tim Kajida Wantannas adalah menganalisa kebijakan pertahanan dan keamanan objek vital nasional (obvitnas) dalam rangka mewujudkan stabilitas keamanan nasional. 

Rusmana menyampaikan, keamanan Pupuk Kaltim sebagai salah satu obvitnas merupakan hal utama yang wajib diperhatikan. Tujuannya agar operasional perusahaan dalam menjalankan amanat negara untuk pemenuhan pupuk nasional berjalan dengan baik dan lancar.

"Pengamanan wajib dilakukan menyeluruh, baik secara langsung terhadap berbagai potensi gangguan dan ancaman, maupun yang bersifat siber dan lingkup eksternal," ujar Rusmana dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis (23/9).

Rusmana berharap ESS yang diimplementasikan Pupuk Kaltim untuk pengamanan utama di lingkungan perusahaan dapat terus ditingkatkan, di samping penguatan proteksi siber untuk potensi ancaman tak terduga dengan beragam celah yang bisa terbuka.  "Penerapan ESS sangat kami apresiasi karena obvitnas sejatinya tidak sembarangan orang bisa masuk dan mengakses. Begitu juga untuk potensi lainnya bisa terus diantisipasi secara optimal," tambah Rusmana. 

SEVP Komersil Pupuk Kaltim Meizar Effendi mengatakan, Sistem Manajemen Keamanan Rantai Pasokan berbasis ISO 28000:2007/SNI ISO 28000:2009 mencakup sektor penerimaan bahan baku berupa gas alam dan bahan penolong, proses produksi menjadi amoniak, Urea dan NPK, serta penyimpanan dan distribusi produk. Sementara dari sisi pengamanan siber, ucap Meizar, Pupuk Kaltim secara berkala melakukan pengujian pengamanan data dan firewall didukung inovasi digital dari tim siber Pupuk Kaltim. 

"Pupuk Kaltim juga membangun sistem yang dapat segera pulih saat gangguan, untuk meningkatkan ketahanan perusahaan yang terintegrasi dengan praktik manajemen secara sistematis," ujar Meizar. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement