Kamis 23 Sep 2021 14:56 WIB

Menhub Ajak Bangun Bersama Kekuatan Maritim Indonesia

Salah satu yang dirasakan masyarakat adalah program tol laut sudah berjalan

Rep: rahayu subekti/ Red: Hiru Muhammad
Kapal Logistik Nusantara 4 dari Jakarta melaksanakan bongkar muat kontainer di dermaga Pelabuhan Pelni Selat Lampa, Pulau Bunguran, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau, Jumat (13/11/2020). Pengoperasian kapal logistik tersebut dilakukan untuk memaksimalkan program Tol Laut dari pemerintah untuk melayani distribusi logistik ke pelosok negeri, termasuk di daerah tertinggal, terpencil, terdepan, dan daerah perbatasan (T3P) seperti Natuna.
Foto: Antara/Aditya Pradana Putra
Kapal Logistik Nusantara 4 dari Jakarta melaksanakan bongkar muat kontainer di dermaga Pelabuhan Pelni Selat Lampa, Pulau Bunguran, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau, Jumat (13/11/2020). Pengoperasian kapal logistik tersebut dilakukan untuk memaksimalkan program Tol Laut dari pemerintah untuk melayani distribusi logistik ke pelosok negeri, termasuk di daerah tertinggal, terpencil, terdepan, dan daerah perbatasan (T3P) seperti Natuna.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengajak seluruh pemangku kepentingan terkait untuk bersama-sama membangun kekuatan maritim Indonesia. Budi menilai, wilayah bahari yang luas dapat bermanfaat bagi kemajuan perekonomian bangsa yang ujungnya dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

“Bertepatan dengan Hari Maritim Nasional yang jatuh pada 23 September 2021, mari kita lebih mengenal kekuatan maritim Indonesia seperti bioteknologi kelautan, perairan dalam, wisata bahari, energi kelautan, perikanan, pelayaran, pertahanan, hingga industri maritim," kata Budi dalam webinar Kekuatan Maritim, Pengungkit Ekonomi Bangsa, Kamis (23/9).

Menhub memastikan pemerintah telah berupaya untuk memanfaatkan potensi sumber daya kelautan, membangun transportasi laut dan infrastruktur pelabuhan. Hal tersebut disertai dengan pembangunan industri maritim yang kuat, termasuk  membangun kekuatan ekonomi masyarakat.

Budi mengatakam, salah satu pencapaian yang saat ini bisa dirasakan oleh masyarakat adalah berjalannya program tol laut secara massif. "Sehingga konektivitas antar wilayah Indonesia, khususnya wilayah timur bisa terwujud dan disparitas harga yang selama ini terjadi bisa ditekan. Juga, pemerataan ekonomi khususnya di wilayah timur dan daerah terpencil bisa diatasi," ungkap Budi.

Dia menginginkan seluruh insan perhubungan melakukan berbagai langkah kongkret untuk mendukung terwujudnya pembangunan industri maritim. Dengan begitu, kata Budi, kemandirian maritim dapat terwujud dan cita-cita kita untuk menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia dapat tercapai."Selain memperkuat ekonomi, kedaulatan bangsa kita juga semakin kuat,” tutur Budi.

Sementara itu, Direktur Kesatuan Penjaga Laut dan Pantai (KPLP) Ditjen Perhubungan Laut Kemenhub Ahmad mengatakan pemerintah terus berupaya mengoptimalkan potensi besar sektor transportasi laut. Hal tersebut dilakukan untyk mendukung terwujudnya Indonesia sebagai poros maritim dunia.

Ahmad mengatakan, Indonesia memiliki 5,9 juta kilometer Persegi area yuridis laut. Ahmad menututkan lebih dari 90 persen lalu lintas perdagangan dunia melalui jalur laut yang 40 persennya melewati perairan Indonesia.“Pada 2021, pelayanan penyelenggaraan angkutan laut di seluruh wilayah Indonesia meliputi tol laut sebanyak 30 trayek, angkutan subsidi PSO Pelni 26 trayek, kapal perintis 118 trayek, dan kapal ternal enam trayek,” jelas Ahmad.

Ahmad mengungkapkan, Kemenhub telah menentukan arah kebijakan transportasi laut 2020 -2024 yaitu mewujudkan angkutan laut yang murah, mudah, simpel, dan kompetitif. Begitu juga dengan meningkatnya konektivitas transportasi laut, tersedianya infrastruktur pelabuhan yang berdaya saing, dan kepatuhan terhadap regulasi keselamatan.

Pengamat Maritim Laksda TNI (Purn) Soleman B Ponto sepakat bahwa kekuatan maritim dapat menjadi pengungkit ekonomi bangsa. "Karena kegiatan maritim berhubungan dengan kegiatan pelayaran angkutan barang dan orang melalui laut yang dilakukan untuk kepentingan ekonomi," ungkap Soleman.

Sementara itu, Direktur Utama Equino Shipping Group Angga Lutfi Eldrianto optimistis Indonesia mampu mengembalikan kejayaan Indonesia. Khususny bangsa maritim yang besar dan disegani oleh dunia."Kuncinya adalah semua pihak terkait harus bersinergi membangun sumber daya kelautan disertai dengan membangun industri maritim yang kuat," ujar Angga. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement