Selasa 07 Sep 2021 15:29 WIB

Volume Penjualan SMBR Meningkat 14 Persen di Semester I 2021

PPKM tidak menyebabkan demand semen di wilayah Indonesia mengalami penurunan.

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Friska Yolandha
Sepanjang Semester I 2021 PT Semen Baturaja (Persero) Tbk (SMBR) membukukan kinerja cemerlang baik dari kinerja operasional maupun kinerja keuangan.
Foto: dok. Semen Baturaja
Sepanjang Semester I 2021 PT Semen Baturaja (Persero) Tbk (SMBR) membukukan kinerja cemerlang baik dari kinerja operasional maupun kinerja keuangan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sepanjang Semester I 2021 PT Semen Baturaja (Persero) Tbk (SMBR) membukukan kinerja cemerlang baik dari kinerja operasional maupun kinerja keuangan. Volume penjualan semen pada Semester I 2021 tercatat naik 14 persen sebesar 850.484 ton. 

Peningkatan penjualan ini turut mendongkrak pendapatan perseroan sebesar Rp 763,63 miliar atau naik 14 persen (yoy). Penjualan semen masih didominasi oleh semen bag/zak kepada pihak ketiga sebesar Rp 654,81 miliar. 

Direktur Utama SMBR Jobi Triananda Hasjim mengungkapkan, capaian kinerja positif ini merupakan hasil kerja keras dan usaha dari seluruh lini di perusahaan. 

“Manajemen memastikan agar aktivitas produksi dan penjualan mampu berjalan dengan baik dengan tidak mengurangi kewaspadaan kita terhadap penyebaran virus Covid-19. Ini merupakan hasil kerja keras bersama,” ujar Jobi, Selasa (7/9). 

Pertumbuhan ini didorong pemulihan kegiatan investasi dan prioritas pembangunan infrastruktur sebagai katalis positif bagi perusahaan semen di wilayah Sumatera. Sehingga industri semen tidak mengalami dampak signifikan dengan adanya pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat. 

Menurut Jobi, kebijakan PPKM tidak menyebabkan demand semen di wilayah Indonesia mengalami penurunan. Hal ini didorong oleh adanya pertumbuhan ekonomi di tahun 2021.

Kinerja SMBR pun menunjukan pemulihan sepanjang Semester I 2021 dengan membukukan laba bersih positif senilai Rp 2,65 miliar. SMBR mampu menekan beban pokok penjualan sebesar 7 persen dari semula Rp 436,73 miliar menjadi Rp 407,45 miliar. Beban usaha juga menurun 5 persen dari Rp 268,8 miliar menjadi Rp 255,6 miliar. 

Total aset Perseroan meningkat menjadi Rp 5,75 triliun dibanding tahun 2020 yang sebesar Rp 5,73 triliun. SMBR mencatatkan liabilitas sebesar Rp 2,35 triliun dan ekuitas Rp 3,40 triliun. EBITDA tercatat Rp 196 miliar atau tumbuh sebesar 227 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Jobi mengatakan, kinerja positif ini tercapai berkat inisiatif strategi SMBR dalam melakukan efisiensi biaya produksi & biaya usaha. Manajemen optimistis kinerja SMBR di Semester II 2021 mampu mencapai target.

Kinerja tersebut didukung adanya Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Selain itu, industri semen merupakan salah satu sektor strategis yang masih harus berjalan ditengah pandemi untuk menopang pembangunan infrastruktur di Indonesia. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement