Ahad 20 Jun 2021 18:42 WIB

Berupaya Profit, RNI Group Perkuat Bisnis

RNI meningkatkan infrastruktur Rajawali Nusindo.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Fuji Pratiwi
Logo PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) (RNI). RNI Group melalui PT Rajawali Nusindo memperkuat bisnis di bidang pangan, pertanian, konsumer, dan kesehatan.
Foto: Facebook PT RNI
Logo PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) (RNI). RNI Group melalui PT Rajawali Nusindo memperkuat bisnis di bidang pangan, pertanian, konsumer, dan kesehatan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) Group melalui PT Rajawali Nusindo memperkuat bisnis di bidang pangan, pertanian, konsumer, dan kesehatan.

Direktur Utama RNI Arief Prasetyo Adi mengatakan, pada situasi pandemi Covid-19, RNI tetap berupaya menghasilkan profit. Salah satunya dengan melakukan peningkatan infrastruktur Rajawali Nusindo.

Baca Juga

Untuk memenuhi keterjangkauan itu, manajemen memperluas kantor dan gudang di wilayah Manado, Sulawesi Utara. "Meskipun pandemi, justru kami tidak menutup kantor melainkan memperluas kantor maupun gudang. Langkah ini guna memenuhi kebutuhan masyarakat terhadap produk farmasi dan alat kesehatan hingga produk-produk pangan," kata Arief dalam pernyataan tertulis yang diterima Republika, Ahad (20/6). 

Dia menuturkan, Rajawali Nusindo saat ini sudah meresmikan gedung kantor dan gudang baru di Manado, Sulawesi Utara. Upaya tersebut untuk mendukung kontribusi kinerja RNI Group melalui peningkatan penjualan retail baik dari sektor penjualan dan distribusi alat kesehatan hingga pangan. 

Arief yakin Rajawali Nusindo memiliki potensi untuk terus mengembangkan sektor distribusi dan retail. Bahkan, kata dia, setiap tahun omzet terbuku berada pada kisaran Rp 2 triliun hingga Rp 3 triliun dari hasil kinerja 43 cabang Rajawali Nusindo yang tersebar dari Aceh hingga Papua.

RNI memperkuat jaringan Rajawali Nusindo di Kota Manado dan sekitarnya melihat besarnya potensi bisnis retail kategori pangan dan nonpangan. Termasuk kerja sama dengan pihak rumah sakit, apotek, dan dinas kesehatan hingga retail toko kelontong, grosir, dan swalayan kecil.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement