Jumat 18 Jun 2021 10:04 WIB

PUPR Ingin Libatkan Pemuda Papua kelola Venue PON

Pemprov Papua diharapkan sudah menyiapkan SDM untuk mengelola venue tersebut

Rep: rahayu subekti/ Red: Hiru Muhammad
Kolam tanding venue Aquatik, di Kabupaten Jayapura, Papua, Kamis (17/6/2021). Venue Aquatik PON XX Papua seluas 3 hektar dengan luas bangunan 17.782 meter persegi terdiri dari 1.500 kursi tribun, kolam tanding, kolam diving, kolam pemanasan, filter kolam, dan pendukung lainnya telah selesai di bangun Kementerian PUPR  dengan dana Rp400 miliar lebih.
Foto: ANTARA/Indrayadi TH
Kolam tanding venue Aquatik, di Kabupaten Jayapura, Papua, Kamis (17/6/2021). Venue Aquatik PON XX Papua seluas 3 hektar dengan luas bangunan 17.782 meter persegi terdiri dari 1.500 kursi tribun, kolam tanding, kolam diving, kolam pemanasan, filter kolam, dan pendukung lainnya telah selesai di bangun Kementerian PUPR dengan dana Rp400 miliar lebih.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Wakil Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) John Wempi Wetipo mengungkapkan empat venue utama PON XX sudah diserahterimakan kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua. Wempi mengatakan untuk selanjutnya, pengelolaan venue tersebut menjadi tanggung jawab Pemprov Papua.

"Pengelolaan venue lebih baik bila melibatkan juga para pemuda Papua yang memiliki potensi dan kapasibilitas tinggi, karena mereka adalah generasi yang akan mewarisi apa yang sudah dibangun ini,” kata Wempi dalam pernyataan tertulisnya, Kamis (17/6). 

Wempi mengharapkan Pemprov Papua sudah menyiapkan SDM untuk mengelola empat venue tersebut. Selain itu juga bekerja lebih keras selama dua hingga tiga bulan ke depan untuk mempersiapkan penyelanggaraan PON Papua pada Oktober 2021. 

Sesuai amanat Instruksi Presiden No 10 Tahun 2017, Kementerian PUPR melalui Direktorat Jenderal (Ditjen) Cipta Karya membangun empat venue olahraga untuk mendukung penyelenggaraan PON XX Papua. Arena Aquatic dibangun dengan biaya sebesar Rp 401 miliar oleh PT Waskita Karya (Persero) dilengkapi dengan fasilitas pool sesuai standar Federation Internationale de Natation (FINA).

Selanjutnya Istora Papua Bangkit dibangun dengan biaya Rp 278,5 miliar oleh PT PP (Persero) pada lahan seluas 33.016 meter kubik di kawasan Kampung Harapan. Di kompleks tersebut terdapat juga Stadion Utama Lukas Enembe yang dilengkapi dengan fasilitas standar internasional dan sarana pendukung lain, seperti lapangan latihan atau pemanasan dan area parkir. Bangunan Istora Papua Bangkit telah meraih 3 penghargaan dari Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI). 

Venue ketiga dan keempat adalah arena cricket dan lapangan hockey (indoor dan outdoor) yang dibangun dengan biaya sebesar Rp 288,3 miliar oleh  PT Nindya Karya (Persero) pada lahan seluas 133.509 meter persegi. Venue Hockey Outdoor telah menerima sertifikasi dari Federasi Hoki Internasional (FIH) sebagai arena yang siap digunakan untuk pertandingan berskala Internasional. 

“Kementerian PUPR telah memberikan SOP bagaimana melakukan pemeliharaan-pemeliharaan, sehingga bangunan yang telah kita bangun ini tidak mangkrak dalam jangka waktu yang singkat. Karena ini harusnya dibangun dengan berkelanjutan sehingga perlu adanya pemeliharaan dari pemerintah daerah,” ujar Dirjen Cipta Karya Kementerian PUPR Diana Kusumastuti. 

Sementara itu, Anggota IV BPK Isma Yatun mengungkapkan bahwa pihaknha telah memeriksa akuntabilitas pelaksanaan pembangunan venue olahraga PON XX Papua. Menurut Isma, hasil pembangunan sudah sesuai dengan rekomendasi yang telah diberikan oleh BPK RI.

"Saya bangga Indonesia punya venue yang menggunakan teknologi canggih dan adanya di Papua. Saya harap venue ini bisa tetap digunakan setelah PON selesai,” tutur Isma. 

Staf Khusus Presiden Billy Mambrasar juga mendukung adanya pemeliharaan yang optimal sehingga semua prasarana yang telah dibangun dapat digunakan oleh masyarakat Papua setelah PON XX selesai. Billy mengtakan setelah PON selesai, venue akan dapat digunakan oleh masyarakat umum terutama para pemuda Papua untuk menyelenggarakan event-event yang kreatif dan inovatif. 

Selain empat venue utama, Kementerian PUPR juga tengah membangun tiga venue tambahan yakni dayung, panahan, dan sepatu roda yang ditargetkan selesai oada Juli 2021. Selain itu juga membangun rumah susun akomodasi PON XX Papua serta penataan kawasan Kampung Harapan. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement