Jumat 23 Apr 2021 06:15 WIB

IRRA Bagi Dividen Rp 18 miliar

Jumlah dividen yang dibagikan sebesar Rp 12 per lembar saham.

Rep: Novita Intan/ Red: Satria K Yudha
PT Itama Ranoraya Tbk
Foto: itama.co.id
PT Itama Ranoraya Tbk

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — PT Itama Ranoraya Tbk (IRRA) melalui rapat umum pemegang saham tahunan dan luar biasa memutuskan membagikan dividen sebesar Rp 18 miliar. Jumlah dividen yang dibagikan emiten di bidang peralatan dan perlengkapan medis itu merupakan 30 persen dari laba bersih pada 2020 sebesar Rp 60,52 miliar.

Direktur Keuangan Itama Ranoraya Pratoto Rahardjo mengatakan, sisa laba bersih akan digunakan untuk memperkuat permodalan perusahaan.

 

“Jumlah dividen yang dibagikan perseroan sebesar Rp 12 per lembar saham. Jika dibandingkan dividen tahun sebelumnya jumlahnya naik 100 persen. Pembayarannya akan dilakukan pada 5 Mei 2021 dengan jadwal cum dan ex dividen masing-masing 30 April dan 3 Mei 2021," ujarnya dalam keterangan resmi, Kamis (22/4).

 

Pada RUPSLB, pemegang saham menyetujui untuk menjaminkan aset dan/atau harta kekayaan perusahaan dengan nilai lebih dari 50 persen dari ekuitas perseroan sehubungan dengan perolehan pendanaan bagi perseroan. Pada tahun lalu, IRRA membukukan kenaikan laba bersih sebesar 82,3 persen (yoy) menjadi Rp 60,52 miliar dibandingkan perolehan laba bersih 2019 sebesar Rp 33,21 miliar.

 

Kenaikan tersebut bersumber dari kenaikan pendapatan perusahaan pada 2020 yang tercatat sebesar Rp 563,89 miliar atau tumbuh 100,1 persen dari pendapatan 2019 sebesar Rp 281,75 miliar. Performa neraca perseroan juga semakin kuat, dengan kenaikan posisi kas dan setara kas yang signifikan. 

 

Pada 2020, perolehan kas operasi perseroan tercatat surplus Rp 147 miliar dari posisi 2019 yang defisit Rp 7,8 miliar. Alhasil, jumlah kas dan setara kas perseroan pada 2020 sebesar Rp233,04 miliar atau naik 443,7 persen dari posisi kas dan setara kas perseroan pada 2019 sebesar Rp 42,86 miliar.

 

Direktur Utama Itama Ranoraya Heru Firdausi Syarif menambahkan, perusahaan menargetkan pertumbuhan pendapatan dan laba bersih pada tahun ini mampu tumbuh 80 persen hingga 100 persen.

 

"Untuk mencapai target tersebut, perseroan masih mengandalkan produk jarum suntik ADS, mesin apheresis (plasma darah), alat tes  dan produk baru yaitu Avimax, produk imunomodulator yang akan mulai di pasarkan di kuartal II tahun ini," ucapnya.

 

Per kuartal satu 2021, perusahaan membukukan total pendapatan sebesar Rp 228,17 miliar atau tumbuh 754,1 persen dibandingkan pendapatan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 26,71 miliar. Perusahaan meraup laba bersih sebesar Rp 20,91 miliar atau tumbuh 853,6 persen (yoy) dibandingkan perolehan laba bersih kuartal satu 2020 sebesar Rp 2,2 miliar. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement