Kamis 25 Feb 2021 23:25 WIB

Pertani Genjot Penjualan Benih dan Beras

Pertani siap berkolaborasi dengan perusahaan BUMN klaster pangan.

Rep: Muhammad Nursyamsi / Red: Satria K Yudha
Petani mengangkut padi sailun salimbai yang dipanen di Desa Pudak, Muarojambi, Jambi, Jumat (19/2/2021). Padi yang berasal dari Desa Kunangan, salah satu desa tua di Kabupaten Muarojambi tersebut sejak 2019 lalu telah terdaftar di Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian (PPVTPP) sebagai padi unggul varietas lokal dengan ciri produktivitas tinggi, beraroma pandan, pulen, dan mampu beradaptasi di lahan rawa dangkal hingga dalam.
Foto: ANTARA/Wahdi Septiawan
Petani mengangkut padi sailun salimbai yang dipanen di Desa Pudak, Muarojambi, Jambi, Jumat (19/2/2021). Padi yang berasal dari Desa Kunangan, salah satu desa tua di Kabupaten Muarojambi tersebut sejak 2019 lalu telah terdaftar di Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian (PPVTPP) sebagai padi unggul varietas lokal dengan ciri produktivitas tinggi, beraroma pandan, pulen, dan mampu beradaptasi di lahan rawa dangkal hingga dalam.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Utama PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) sekaligus Ketua BUMN klaster pangan Arief Prasetyo Adi mengatakan, PT Pertani (Persero) sedang fokus meningkatkan penjualan benih dan beras pada 2021. Penjualan digenjot mengingat pentingnya kontribusi Pertani bagi pengamanan komoditas beras di sejumlah daerah. 

"Pertani menjadi bagian dari BUMN klaster pangan yang dipersiapkan berperan dalam mewujudkan ketersediaan, keterjangkauan, dan keberlanjutan pangan nasional," ujar Arief saat pembahasan rencana jangka panjang perusahaan (RJPP) dan peta jalan Pertani di Jakarta, Kamis (25/2).

Untuk mewujudkan hal tersebut, kata Arief, diperlukan soliditas dan kekompakan internal serta ketaatan dalam menjalankan tata kelola perusahaan yang baik. Arief mengatakan, Pertani memiliki sejarah panjang dalam bidang perberasan nasional lantaran menjadi BUMN pionir yang fokus pada sektor pertanian sejak didirikan Presiden Soekarno pada 1959. 

"Pertani memiliki kemampuan dalam memproduksi, mengadakan, serta memasarkan komoditas beras," ungkap Arief.

 

Menurut Arief, saat ini Pertani bersama delapan BUMN lainnya tergabung ke dalam BUMN klaster pangan yang diketuai RNI.  Untuk itu, kata Arief, RNI siap mendukung upaya Pertani dalam mencapai target peningkatan penjualan benih dan beras di 2021. 

Arief menyebut upaya mencapai target peningkatan penjualan benih dan beras pada 2021 memerlukan komitmen dalam penerapan prinsip-prinsip good corporate governance (GCG) atau tata kelola perusahaan yang baik. Tujuannya agar segala aktivitas bisnis perusahaan dapat berjalan di jalur yang benar.

"Tidak hanya di Pertani, pada prinsipnya RNI akan terus mendorong dan memastikan upaya perbaikan kinerja dan implementasi GCG di seluruh BUMN anggota klaster pangan. Bagi kami integritas dan ketaatan terhadap aturan yang berlaku merupakan hal yang tidak dapat ditawar dan menjadi modal utama yang dapat mendongkrak kinerja perusahaan," kata Arief 

Kepala Bagian Humas Pertani Aditya Bima mengatakan, Pertani siap berkolaborasi dengan BUMN klaster pangan dalam mewujudkan ketahanan pangan nasional. Pertani, kata Bima, berkomitmen penuh dalam menjaga integritas dan penerapan tata kelola yang baik di setiap aktivitas bisnisnya. 

Menyinggung disebutnya Pertani dalam penyidikan kasus bantuan sosial Kementerian Sosial, Bima mengatakan, pada program tersebut Pertani bertindak sebagai salah satu pemasok yang telah menyelesaikan pekerjaan sesuai ketentuan dan berdasarkan prinsip-prinsip GCG.

"Mengenai keterkaitan dengan salah satu tersangka dalam kasus ini, hal tersebut hanya sebatas sebagai hubungan bisnis dan Pertani telah menjalankan hubungan bisnis tersebut sesuai tata kelola dan peratran yang berlaku. Dalam hal ini yang bersangkutan merupakan salah satu pemasok barang," kata Bima.

Menurut Bima, Pertani mendukung penuh proses penyidikan kasus bansos yang sedang berlangsung di KPK dan siap berkolaborasi dalam upaya penegakan hukum.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement