Selasa 19 Jan 2021 12:39 WIB

Bantu Distribusi Vaksin, Saham Unilever Langsung Meroket

Pada Senin, saham Unilever meroket hingga nyaris 8 persen.

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Friska Yolandha
Gedung Unilever Indonesia
Foto: unilever.co.id
Gedung Unilever Indonesia

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Saham PT Unilever Indonesia Tbk menguat signifikan pada penutupan perdagangan sesi pertama, Selasa (19/1). Saham emiten berkode UNVR tersebut melesat naik hingga 4,33 persen atau bertambah 325 poin ke level 7.825. 

Naiknya saham UNVR secara signifikan mulai terjadi sejak kemarin setelah perseroan secara resmi ditunjuk pemerintah untuk terlibat dalam pendistribusian vaksin Covid-19. Pada penutupan perdagangan sebelumnya, Senin (18/1), UNVR menguat hingga 7,91 persen. 

Baca Juga

Analis Binaartha Sekuritas, Muhammad Nafan Aji Gusta Utama mengatakan keterlibatan perseroan dalam distribusi vaksin Covid-19 menjadi sentimen positif bagi investor. "Ini berdampak baik  terhadap perushaan, khususnya dalam rangka meningkatkan kinerja penjualan emiten," kata Nafan, Selasa (19/1). 

Sebelum mengalami kenaikan yang cukup tajam, pergerakan UNVR cenderung melemah dalam beberapa bulan belakangan. Secara year to date (ytd), saham UNVR masih terkoreksi sebesar 4,40 persen. Sedangkan dalam tiga bulan terakhir, UNVR melemah 2,49 persen.

Sebelumnya, Unilever mengumumkan bahwa perseroan menjadi salah satu perusahaan yang ditunjuk pemerintah untuk distribusi rantai dingin vaksin Covid-19. Seperti diketahui Unilever memiliki salah satu lini bisnis es krim sehingga dipercaya berpengalaman dalam hal jaringan penyimpanan mesin pendingin hingga ke daerah.

Presiden Direktur Unilever Indonesia, Ira Noviarti menyampaikan, perusahaan sudah bertemu Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin terkait rencana distribusi vaksin dan pengalaman serta ekspertis yang dimiliki Unilever. "Kami siap mendukung upaya-upaya untuk mengatasi pandemi, dalam hal ini khususnya terkait pelaksanaan program vaksinasi ke depannya. Saat ini detil mengenai kolaborasi tengah didiskusikan," ujar Ira.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement