Kamis 22 Oct 2020 13:31 WIB

Ekosistem Industri Terkoneksi Jadi Kunci Pemulihan Ekonomi

Dibutuhkan interkoneksi rantai pasok melalui ekosistem yang terhubung secara digital.

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Nidia Zuraya
ilustrasi:industri digital - Pelaku usaha kecil belajar memotret produk yang akan dipasarkan secara daring. ilustrasi
Foto: ANTARA/Basri Marzuki
ilustrasi:industri digital - Pelaku usaha kecil belajar memotret produk yang akan dipasarkan secara daring. ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah berupaya mendorong Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Salah satunya melalui interkoneksi rantai pasok secara digital.

Sekretaris Jenderal Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Achmad Sigit Dwiwahjono mengatakan, dalam menjalankan program dan kebijakan pengembangan sektor industri, dibutuhkan interkoneksi rantai pasok melalui ekosistem yang terhubung secara digital. Hal itu sesuai visi industri 4.0.

Baca Juga

Saling terhubungnya rantai pasok dengan berbagai faktor pendukung tersebut diyakini dapat berperan meningkatkan utilitas industri manufaktur dalam negeri. “Maka Kemenperin akan memfasilitasi produsen dan konsumen dalam negeri bersama-sama membangun connected ecosystems,” ujarnya melalui siaran pers yang diterima pada Kamis (22/10).

Sekjen Kemenperin menyebutkan, beberapa manfaat ekosistem yang terkoneksi, antara lain adalah menciptakan sistem pengadaan barang dan jasa yang transparan dan akuntabel di BUMN dan Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE). Sekaligus mendorong kolaborasi inovasi untuk peningkatan kualitas produk dan efisiensi proses.

Selain itu, sebagai referensi bagi pemerintah daerah dalam membeli produk dalam negeri, dan bagi masyarakat untuk membeli produk dalam negeri di berbagai marketplace. “Pemerintah juga akan mendapatkan akses big data katalog produk Indonesia serta meningkatkan Service Level Agreement (SLA) untuk pelayanan yang lebih cepat dan akuntabel,” jelas dia.  

Ekosistem terkoneksi pun dapat menghubungkan Industri Kecil dan Menengah (IKM) dengan berbagai marketplace komersial. “Dengan semakin terkoneksinya sektor industri, pelaku IKM punya kesempatan semakin luas memasarkan produknya melalui cara yang mudah dan efisien,” ujar Achmad.

Kemenperin mengharapkan agar para pemangku kepentingan terkait dapat memanfaatkan interkoneksi ini, antara lain Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah (LKPP), serta marketplace.

“Kami ingin interkoneksi pelayanan pengadaan barang dan jasa antarlembaga bisa diwujudkan melalui Sistem Informasi Industri Nasional (SIINAS), sehingga semua data kebutuhan barang dan jasa yang ada di K/L bisa dihubungkan dengan sistem e-katalog sektoral yang sedang kita bangun,” jelas dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement