Rabu 30 Sep 2020 19:26 WIB

PT PLN Bantu UMKM Cari Peluang di Tengah Pandemi

Ada beberapa mitra UMKM PLN yang beralih bisnis selama pandemi.

Rep: iit septyaningsih/ Red: Hiru Muhammad
Seorang perempuan menyaring madu hutan Sumbawa sebelum dikemas di UMKM Madu Lestari Sumbawa di Desa Semongkat, Kecamatan Batulanteh, Kabupaten Sumbawa, NTB, Sabtu (25/7/2020). Produk madu hutan Sumbawa yang dihasilkan oleh UMKM Madu Lestari yang merupakan binaan PLN tersebut dijual mulai harga Rp30 ribu (kemasan isi150 ml) hingga Rp200 ribu (kemasan isi satu liter) yang dipasarkan selain untuk kebutuhan dalam negeri juga diekspor ke Singapura, Korea Utara dan Malaysia.
Foto: ANTARA/AHMAD SUBAIDI
Seorang perempuan menyaring madu hutan Sumbawa sebelum dikemas di UMKM Madu Lestari Sumbawa di Desa Semongkat, Kecamatan Batulanteh, Kabupaten Sumbawa, NTB, Sabtu (25/7/2020). Produk madu hutan Sumbawa yang dihasilkan oleh UMKM Madu Lestari yang merupakan binaan PLN tersebut dijual mulai harga Rp30 ribu (kemasan isi150 ml) hingga Rp200 ribu (kemasan isi satu liter) yang dipasarkan selain untuk kebutuhan dalam negeri juga diekspor ke Singapura, Korea Utara dan Malaysia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dinilai harus bisa memanfaatkan kondisi saat ini. Seperti diketahui, pandemi Covid-19 yang masih berlangsung hingga sekarang telah menghantam sektor UMKM. 

"UMKM harus menjadikan tantangan ini sebagai peluang. Kondisi sekarang ini pada awal pandemi kita terpukul jatuh, maka kita cari peluang," ujar Vice President CSR PT PLN Ida Zubaidah dalam webinar bertema 'UMKM Menuju Digitalisasi' yang digelar Republika, Rabu (30/9).

Ia menuturkan, ada beberapa mitra UMKM PLN yang beralih bisnis selama pandemi. Sebelumnya mereka bergerak di bidang fashion lalu banting setir memproduksi masker kain. 

"Bisa juga mengambil peluang minuman kesehatan yang jadi tren di masa pandemi guna jaga daya tahan tubuh," ujar Ida. Dirinya menambahkan, pada masa Covid-19 seperti sekarang, teknologi digital harus dimanfaatkan sebagai media bisnis. "Jangan hanya mengandalkan cara tradisional, tapi harus berubah. Jadikan tantangan sebagai peluang untuk maju dan bertahan," katanya. 

Sebagai informasi, PT PLN memiliki Program Kemitraan (PK) yang bertujuan meningkatkan kemampuan usaha kecil agar menjadi tangguh dan mandiri. Ada beberapa kriteria calon mitra binaan PK, di antaranya memiliki kekayaan paling banyak Rp 500 juta atau memiliki hasil usaha maksimal Rp 2,6 miliar. 

Kemudian belum memenuhi persyaratan perbankan atau keuangan nonbank. Berikutnya telah melakukan usaha minimal enam bulan, serta mempunyai prospek usaha untuk dikembangkan.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement