Selasa 29 Sep 2020 10:17 WIB

Kemenparekraf: Revitalisasi Bali Terus Dilanjutkan

Dukungan revitalisasi wisata Bali akan disesuaikan dengan dan kebutuhan destinasi.

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Fuji Pratiwi
Petugas dengan alat pelindung dan masker di wajahnya memberikan cairan hand sanitizer kepada wisatawan saat pembukaan obyek wisata Ulun Danu Beratan, Tabanan, Bali. Kemenparekraf menyatakan revitalisasi wisata Bali akan dilanjutkan.
Foto: ANTARA/Nyoman Hendra Wibowo
Petugas dengan alat pelindung dan masker di wajahnya memberikan cairan hand sanitizer kepada wisatawan saat pembukaan obyek wisata Ulun Danu Beratan, Tabanan, Bali. Kemenparekraf menyatakan revitalisasi wisata Bali akan dilanjutkan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menyatakan akan terus melengkapi dan menyempurnakan fasilitas destinasi wisata di Bali. Hal itu demi membangkitkan kembali sektor pariwisatanya melalui program Revitalisasi Destinasi Wisata Bali.

Baca Juga

Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kemenparekraf, Hari Santosa Sungkari, mengatakan, revitalisasi destinasi wisata Bali akan difokuskan pada perbaikan amenitas di daya tarik wisata (DTW) berupa perbaikan toilet dan penambahan fasilitas penunjang kebersihan, kesehatan, keamanan, serta kenyamanan pengunjung dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat.

"Program revitalisasi destinasi wisata Bali merupakan inisiasi Kemenparekaf untuk membangun kembali pariwisata di Bali. Kami akan menerapkan bertahap di beberapa DTW," kata Hari dalam siaran pers, Selasa (29/9).

Ia mengatakan, dukungan revitalisasi destinasi wisata Bali akan disesuaikan dengan prioritas dan kebutuhan di masing-masing DTW. Rencana, revitalisasi bakal dimulai dari Tanah Lot Kabupaten Tabanan dan Tirtha Empul Kabupaten Gianyar.

Program Revitalisasi Destinasi Wisata Bali akan dimulai pada Oktober 2020 bersamaan dengan program reaktivasi industri pariwisata dan ekonomi kreatif. Reaktivasi pariwisata dan ekonomi kreatif adalah upaya pemulihan ekonomi nasional untuk membantu industri perhotelan di masa pandemi Covid-19. Yaitu dengan menyiapkan akomodasi untuk tenaga kesehatan dan pasien konfirmasi tanpa gejala.

"Khusus Bali, telah disiapkan 680 kamar hotel dan sedang dalam proses penetapan MoU dan petunjuk teknis pelaksanaan," kata Hari

Hari melanjutkan, program Revitalisasi Destinasi Wisata Bali juga akan dimulai bersamaan dengan peresmian revitalisasi toilet Pantai Kuta. Revitalisasi toilet Pantai Kuta merupakan salah satu prototipe kegiatan Bali Rebound sejak Juni-Agustus 2020 yang intinya adalah kegiatan bersih-bersih destinasi.

Direktur Pengembangan Destinasi Regional II, Wawan Gunawan, mengatakan, program Bali Rebound adalah role model yang diterapkan di program Revitalisasi Destinasi Wisata Bali. "Bali Rebound akan tetap diiringi inovasi agar penyempurnaan fasilitas di destinasi dapat dirasakan oleh wisatawan," ujar Wawan. 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement