Selasa 29 Sep 2020 09:35 WIB

KCIC Mulai Fokus Persiapan Operasional Kereta Cepat

Kereta cepat akan melayani rute Jakarta-Bandung.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Nidia Zuraya
Direktur Utama PT KCIC (Kereta Cepat Indonesia China) Chandra Dwiputra (kanan) bersama Kepala Manajer Proyek dari Powerchina Sinohydro Xi Zhongwei (kiri) meninjau pemasangan girder proyek konstruksi Kereta Cepat Jakarta-Bandung di casting yard 1 Km 29, Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Rabu (2/9/2020). Progres pembangunan proyek strategis nasional Kereta Cepat Jakarta-Bandung telah mencapai 60 persen dan ditargetkan rampung pada tahun 2021.
Foto: Antara/Fakhri Hermansyah
Direktur Utama PT KCIC (Kereta Cepat Indonesia China) Chandra Dwiputra (kanan) bersama Kepala Manajer Proyek dari Powerchina Sinohydro Xi Zhongwei (kiri) meninjau pemasangan girder proyek konstruksi Kereta Cepat Jakarta-Bandung di casting yard 1 Km 29, Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Rabu (2/9/2020). Progres pembangunan proyek strategis nasional Kereta Cepat Jakarta-Bandung telah mencapai 60 persen dan ditargetkan rampung pada tahun 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Kereta Cepat Indonesia China mulai fokus melakukan persiapan operasional kereta cepat Jakarta-Bandung. Direktur Utama KCIC Chandra Dwiputra mengatakan saat ini bekerja sama dengan sejumlah instansi pemerintah, salah satunya bekerja sama dengan Politeknik Perkeretaapian Indonesia (PPI) Madiun untuk aspek Sumber Daya Manusia (SDM).

"Selain konstruksi, persiapan SDM operasional kereta cepat merupakan salah satu yang juga menjadi perhatian utama perusahaan saat ini," kata Chandra dalam pernyataan tertulisnya, Selasa (29/9).

Baca Juga

Dia memastikan, KCIC terus melakukan persiapan dari sisi operasionalnya mulai dari sistem dan penyesuaian regulasi yang ada. Dia menegaskan, tidak hanya sarananya yang terbaik tetapi juga sumber daya yang andal dan berkompeten dalam pengoperasiannya.

"Nantinya para calon operator kereta cepat akan mendapatkan pendidikan dan pelatihan dari PPI Madiun sesuai dengan kurikulum dan silabus yang akan disusun oleh seluruh pihak," ungkap Chandra.

Chandra menuturkan, generasi muda terpilih akan mendapatkan pendidikan dan pelatihan lanjutan untuk persiapan dalam mengaplikasikan teknologi kereta cepat. Sebab, kata dia, teknologi kereta cepat merupakan yang pertama ada di Indonesia.

KCIC dan PPI Madiun juga sudah menandatangani Perjanjian Kerja Sama (PKS) terkait Pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan SDM di Bidang Perkeretaapian antara KCIC, HSRCC KCJB, dan Politeknik Perkeretaapian Indonesia (PPI) Madiun. Amirulloh menilai hal tersebut menjadi babak baru bagi Indonesia untuk memperluas ilmu dalam dunia perkeretaapian untuk diaplikasikan secara nyata.

"Ini merupakan kesempatan besar untuk membuktikan bahwa anak bangsa kita mampu mengoperasikan kecanggihan teknologi transportasi massal modern dan pertama di tanah air," jelas Chandra.

Sementara itu, Direktur PPI Madiun Amirulloh mengatakan teknologi yang diguankan kereta cepat merupakan teknologi perkeretaapian terbaru Indonesia. Amirulloh mengatakan untuk mengoperasikan dan mengelolanya diperlukan SDM yang berkompeten.

"Nantinya diharapkan pengoperasian kereta cepat di Indonesia dapat menjadi andal, aman serta selamat," ujar Amirulloh.

Amirulloh memastikan PPI Madiun juga didukung tenaga pendidik dan pengajar yang berkompeten, berpengalaman, dan tersertifikasi. Selain itu juga memiliki fasilitas pelatihan yang mumpuni.

"Terdapat ruang simulator untuk masinis, jalan rel, kereta praktikum dengan sarana kereta inspeksi dan workshop beserta laboratorium yang cukup lengkap dalam menunjang kegiatan pelatihan," ungkap Amirulloh.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement